ArticlePDF Available

Analisis Niat Konsumen dalam menggunakan QRIS Dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB)

Authors:

Abstract

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan kanal pembayaran yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang terintegrasi secara nasional untuk memfasilitasi semua jenis transaksi pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan data dari KPw Bank Indonesia Pematang Siantar, volume transaksi QRIS dikota Tanjung Balai sampai 30 Juli 2021 masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan kota lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis niat konsumen dalam menggunakan QRIS dikota Tanjung Balai dengan pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB). Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner kepada 100 orang pengguna layanan aplikasi QRIS dikota Tanjung Balai. Teknik analisis data berupa uji t, uji F dan uji regresi linear berganda yang diolah menggunakan program SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa attitude towards behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control secara simultan berpengaruh terhadap niat menggunakan QRIS.
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
680
Jurnal E-Bis: Ekonomi-Bisnis
Vol. 6 No. 2 (2022) pp. 680-690
https://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/index.php/E-Bis
p-ISSN : 2580-2062 e-ISSN : 2622-3368
Analisis Niat Konsumen dalam menggunakan QRIS Dengan Pendekatan
Theory of Planned Behavior (TPB)
Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
1,4Manajemen Perusahaan, Politeknik Cendana, Sumatera Utara , Indonesia
2,3Manajemen Pemasaran Internasional, Politeknik Cendana, Sumatera Utara, Indonesia
5Manajemen Pemasaran, Politeknik Cendana, Sumatera Utara, Indonesia
*Email : arwin.my@live.com
Doi : https://doi.org/10.37339/e-bis.v6i2.1032
Diterbitkan oleh Politeknik Piksi Ganesha Indonesia
ABSTRAK
Bank Indonesia menerbitkan saluran pembayaran nasional terintegrasi yaitu
Quick Response Code Indonesian Standard atau yang sering disingkat dengan
QRIS supaya semua jenis transaksi pembayaran yang bersifat digital menjadi
terfasilitasi dengan baik. Merujuk kepada data KPw Bank Indonesia
Pematang Siantar, diketahui bahwa volume transaksi QRIS dikota Tanjung
Balai sampai 30 Juli 2021 masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan
kota lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis niat penggunaan
QRIS oleh konsumen yang berada dikota Tanjung Balai. Peneliti mengacu
kepada teori TPB atau Theory of Planned Behavior. Metode penelitian adalah
metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel adalah 100 orang
pengguna layanan aplikasi QRIS di Kota Tanjung Balai yang mengisi
kuesioner online. Metode analisis data terdiri dari hypothesis dan multiple
linear regression tests. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap terhadap
perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh
simultan dan individual terhadap niat menggunakan QRIS.
Kata Kunci: Theory of Planned Behaviour; Niat; QRIS
ABSTRACT
Bank Indonesia launched an integrated national payment channel called
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), hence, all types of digital
payment transactions are properly facilitated. Referring to KPw Bank
Indonesia Pematang Siantar data, it is known that the volume of QRIS
transactions in Tanjung Balai until July 30, 2021 is still relatively small when
compared to other cities. The study purpose was to analyze consumer
intention using QRIS in Tanjung Balai. The researcher refers to the Theory of
Planned Behavior. This research applied quantitative explanatory method.
Questionnaires are distributed to 100 people of QRIS application users in
Tanjung Balai. The data analysis method consisted of multiple linear
regression and hypothesis tests. This research concludes that attitude towards
behavior, subjective norms and perceived behavioral control simultaneously
and individually affected the intention in using QRIS in Tanjung Balai.
Keywords: Theory of Planned Behaviour; Behavior Intention; QRIS
:
Jl. Letnan Jenderal Suprapto No.73 Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia 55431
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
681
PENDAHULUAN
Industri teknologi telah mengalami peningkatan dan kemajuan ini secara perlahan-lahan
membiasakan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan terutama pembayaran dalam
bentuk digital atau terkenal dengan istilah Financial Technology. Sejak beberapa tahun yang
lalu, transaksi tanpa uang tunai atau yang disebut dengan uang elektronik (e-money) telah
mengalami perkembangan pesat. Dengan adanya kemajuan dan kemudahan penggunaan
teknologi dalam pembayaran digital, maka muncullah layanan baru yang disebut dompet
digital (e-wallet) yang merupakan penerus uang elektronik (e-money) (Saputri, 2020).
E-wallet memberikan kemudahan kepada pengguna dalam menyimpan sejumlah dana
dengan nominal tertentu yang dapat di akses menggunakan gadget/handphone. Di Indonesia,
aplikasi e-wallet yang populer di kalangan masyarakat terdiri dari 4 (empat) pemain pasar
utama, di mana OVO menguasai 38,2% pangsa pasar e-wallet pada tahun 2020, Shopee Pay di
urutan kedua dengan 15,6%, dan LinkAja di urutan ketiga 13,9 %, GoPay keempat 13,2%,
DANA kelima 12,2% dan lainnya 6,9% (book.dailysocial.Id, 2021). Kelima e-wallet hadir
dengan masing-masing QR Code dan memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Kondisi ini
mendorong Bank Indonesia menerbitkan Quick Response Code Indonesian Standard atau yang
sering disingkat dengan QRIS sebagai satu kanal pembayaran secara nasional yang terintegrasi.
Dengan adanya QRIS, diharapkan agar semua jenis transaksi pembayaran yang bersifat digital
menjadi terfasilitasi dengan baik. Bank Indonesia menekankan beberapa manfaat penerapan
QRIS sebagai transaksi pembayaran, mulai dari kemajuan perekonomian, peningkatan akses ke
layanan keuangan, kemampuan bersaing dibidang industri dan peningkatan program UMKM
(bi.go.id, 2021).
Pengguna QRIS di Sumatera Utara pada tanggal 19 November 2021 tercatat ada 530.853
merchant. Angka ini ternyata lebih tinggi dari penetapan target di tahun 2021 yaitu 500.000
pedagang, sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 109,11%. Dengan
demikian, kanal pembayaran yang digunakan oleh berbagai sektor baik QRIS maupun non
tunai lain, telah mengalami peningkatan transaksi secara elektronifikasi yang signifikan
(medanbisnisdaily.com, 2021).
Tabel 1. Volume dan Nominal Transaksi QRIS
Provinsi/Kab/Kota
Volume Transaksi QRIS
Nominal Transaksi QRIS
Kab. Asahan
18,950
1,617,007,177
Kab. Batu Bara
6,082
504,519,885
Kab. Labuhan Batu
11,482
541,890,080
Kab. Labuhan Batu Selatan
3,101
118,200,185
Kab. Labuhan Batu Utara
1,993
103,290,535
Kab. Simalungun
7,694
422,331,561
Kota Pematang Siantar
36,515
2,334,104,662
Kota Tanjung Balai
14,997
454,850,342
Total
100,814
6,096,194,427
Sumber: KPw Bank Indonesia Pematang Siantar (per 30 Juli 2021)
Volume transaksi QRIS di Kota Tanjung Balai sampai 30 Juli 2021 mencapai 14,997
dengan jumlah nominal QRIS transaksi 454.850.342,- (Silaen et al., 2021). Apabila
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
682
dibandingkan dengan kota lainnya, volume dan nominal transaksi ini masih tergolong kecil.
Berdasarkan hasil pra penelitian terhadap masyarakat/konsumen pengguna QRIS dikota
Tanjung Balai, sebanyak 40% menyambut baik bahwa penggunaan QRIS telah membuat
transaksi menjadi lebih efektif dan praktis. Namun, sebanyak 60% menyampaikan bahwa lebih
berminat menggunakan uang tunai sebagai transaksi pembayaran dikarenakan lebih sederhana
dan sudah menjadi kebiasaan konsumen. Kurangnya informasi dan pemahaman tentang QRIS
juga menjadi salah satu hambatan bagi konsumen dalam menggunakan QRIS. Sebuah
eksperimen dilakukan selama 2 (dua) minggu ditoko layanan kargo dan muatan dikota Tanjung
Balai, peneliti menemukan bahwa tidak ada konsumen yang membayar dengan QRIS.
Penelitian QRIS dengan teori TPB yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya
membuktikan bahwa penggunaan QRIS adalah berguna, mudah, dan cepat, serta aman dari
virus karena kurangnya pemakaian uang tunai (Karniawati et al., 2021). Beberapa penelitian
lainnya menguatkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi keamanan
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada sikap dalam menggunakan
teknologi dan niat penggunaan e-wallet (Astari et al., 2022; Oentario et al., 2017; Setyawati,
2020; Widyastuti et al., 2017; Wu & Chen, 2017). Penelitian tentang niat penggunaan e-money
dilakukan oleh (Nugroho et al., 2018) dan hasil menunjukkan bahwa sikap tidak memiliki
pengaruh terhadap niat penggunaan e-money, namun norma subjektif dan persepsi kontrol
perilaku memiliki pengaruh terhadap niat penggunaan e-money. (Chayomchai et al., 2020;
Dzulhaida & Rifaldi Windya Giri, 2018) mendapatkan bahwa persepsi resiko memiliki
pengaruh terhadap minat penggunaan E-money. Namun berbeda dengan penelitian (Utami &
Kusumawati, 2017) yang menemukan bahwa persepsi kegunaan tidak memiliki pengaruh
terhadap minat penggunaan E-money.
Fenomena diatas menjadi urgensi untuk diteliti. Karena kota Tanjung Balai terletak
dipesisir timur Sumatera yang mempertemukan Sungai Asahan dan Sungai Silau yang
mengalir ke Selat Malaka. Lokasi strategis ini menjadikan kota Tanjung Balai sebagai salah
satu jalur perdagangan internasional dan kota lalulintas barang dan jasa yang terkenal. Dengan
penggunaan QRIS tentunya akan bisa meningkatkan perekonomian dikota Tanjung Balai.
Permasalahan yang diteliti adalah niat konsumen menggunakan QRIS dikota Tanjung Balai.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis niat penggunaan QRIS oleh konsumen yang
berada dikota Tanjung Balai. Peneliti mengacu kepada teori TPB atau Theory of Planned
Behavior.
KAJIAN PUSTAKA
Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS
QRIS dirilis oleh Bank Indonesia sebagai upaya agar transaksi pembayaran secara digital
di Indonesia terfasilitasi dengan baik. Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia atau ASPI
sebagai badan pengawas bersama yang mengembangkan QRIS, menyampaikan bahwa kode
QR yang standar bertujuan untuk mengamankan pembayaran yang bersifat digital, mendukung
kemajuan perekonomian, dan peningkatan akses secara digital ke layanan keuangan. Kode
tunggal QR yang ada pada QRIS berfungsi agar segala jenis transaksi yang dibayarkan secara
digital bisa difasilitasi dengan baik. Saat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-74 yang
jatuh pada tanggal 17 Agustus 2019, QRIS diluncurkan pertama kali baik di Kantor Pusat
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
683
maupun Kantor Wilayah Bank Indonesia. Implementasi QRIS dalam semua transaksi
pembayaran secara digital dengan kode QR di Indonesia, wajib digunakan mulai tanggal 1
Januari 2020 sesuai dengan ketentuan yang ada (Saputri, 2020).
Theory of Planned Behavior atau TPB
Sebagai hasil turunan dari TRA yang merupakan kepanjangan dari Theory of Reasoned
Action, TPB selain mempelajari suatu perilaku yang ada pada manusia, tujuan teori ini juga
difokuskan untuk mencari kejelasan penyebab penentu manusia memiliki suatu perilaku
tersebut. Ajzen menekankan bahwa salah satu faktor penyebab penentu perilaku individu
berasal dari pengaruh niat atau behavior intention dari masing-masing individu atas perilaku
tersebut (Ajzen, 2020; Conner, 2020; Dhuha Hanif, 2021).
Ada 3 komponen variabel TPB yang memberikan pengaruh terhadap niat seseorang
dalam hal berperilaku atau behavior intention (Ajzen, 2020; Dhuha Hanif, 2021), diantaranya
adalah variabel attitude towards behavior atau sikap terhadap perilaku, variabel subjective
norms atau norma subjektif, dan variabel perceived behavioral control atau persepsi kontrol
perilaku.
Sikap Terhadap Perilaku
Ada dua hal yang mendasari sikap terhadap perilaku menurut Ajzen, diantaranya: (1)
adanya behavioral belief atau keyakinan maupun kepercayaan seorang individu terhadap
kinerja yang diperolah dari sebuah perilaku yang muncul; yang kemudian dilanjutkan dengan
(2) outcome evaluation atau hasil pengukuran evaluasi terhadap kinerja atas perilaku tersebut
baik hasilnya menguntungkan maupun merugikan (Ajzen, 2020; Dhuha Hanif, 2021; Rohmah
& Martini, 2021).
Norma Subjektif
Norma subjektif dikondisikan sebagai sebuah perilaku yang pada akhirnya memutuskan
untuk melakukan maupun tidak melakukan sebuah tindakan baru berdasarkan level tantangan
sosial yang sedang dihadapi oleh individu tersebut (Prabandari & Sholihah, 2015). Dengan
demikian, individu akan menunjukkan perilaku apabila mendapat dukungan dari lingkungan
disekitarnya dan sebaliknya.
Fishbein dan Ajzen (Al-Swidi et al., 2014) menjabarkan norma subjektif kedalam dua
komponen, diantaranya adalah kepercayaan normatif atau normative belief, dan motivasi atau
motivation to comply. Kepercayaan normatif membuat seorang individu terpengaruh untuk
melakukan sebuah perilaku tertentu dikarenakan pengaruh dari luar berupa pendapat orang
penting atau tokoh ternama. Sedangkan motivasi akan membuat seorang individu terpengaruh
untuk melakukan sebuah perilaku tertentu dilihat dari kesanggupan individu dalam menerima
saran yang disampaikan oleh pihak lain/lingkungan disekitarnya (Dhuha Hanif, 2021).
Persepsi Kontrol Perilaku
Menurut (Nugroho et al., 2018; Rohmah & Martini, 2021) persepsi kontrol perilaku
berperan sebagai salah satu penentu atas keinginan berperilaku. Persepsi atas kemudahan
maupun kesulitan saat melakukan sebuah perilaku tertentu didasari pada pengalaman seorang
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
684
individu terhadap perilaku tersebut, sehingga halangan yang muncul bisa diantisipasi dengan
baik. Maka, bisa disimpulkan bahwa walaupun antara persepsi kontrol perilaku dan kontrol
individu tidak berhubungan secara langsung, tetapi lain halnya dengan perilaku individu
(Dhuha Hanif, 2021).
Kedua komponen (kontrol keyakinan dan kekuatan faktor pengendalian) yang
menekankan tentang persepsi kontrol perilaku bertujuan untuk mengendalikan perilaku.
Menurut Ajzen, kontrol keyakinan adalah bagian dari pengalaman seseorang sebelumnya
terkait keyakinan atas sumber daya dan peluang yang ada, atau pengaruh informasi terdahulu
baik yang meringankan atau menambah tingkat kesulitan untuk melakukan perilaku tertentu
(Ayudya & Wibowo, 2018). Sedangkan kekuatan faktor pengendalian merupakan akses atas
faktor penentu yang menunjang sebuah perilaku tertentu.
Behavior Intention atau Niat Penggunaan
Menurut Taylor dan Baker (Utami & Kusumawati, 2017), niat penggunaan didefinisikan
sebagai sebuah keinginan seorang individu dalam hal penggunaan kembali terhadap sesuatu
pada saatnya diperlukan kembali.
Ajzen menguatkan bahwa sikap, norma, dan persepsi menunjukkan hubungan positif
dengan niat penggunaan yang ada pada perilaku seorang individu dan pada akhirnya perilaku
seorang individu bisa diprediksi dengan baik dan benar (Dhuha Hanif, 2021).
Penelitian/Kajian Terdahulu
Tabel 2. Penelitian/Kajian Sebelumnya
Nama Peneliti
Judul Jurnal
Variabel
Kesimpulan
Rohmah, R. S., &
Martini, E.
(2021)
Analisis Niat
Konsumen dalam
menggunakan
QRIS di Surakarta
berdasarkan Model
Decompossed
Theory of Planned
Behavior
Variabel Independen:
Sikap, kesadaran,
ketidakpastian, kompatibilitas,
keunggulan, norma subjektif,
keyakinan normatif, kontrol
perilaku, efikasi diri dan
kondisi fasilitatif
Variabel Dependen:
Niat menggunakan QRIS
Sikap, kesadaran, ketidakpastian,
kompatibilitas, keunggulan,
keyakinan normatif, kontrol
perilaku, efikasi diri dan kondisi
fasilitatif memiliki pengaruh
signifikan terhadap niat
menggunakan QRIS (Rohmah &
Martini, 2021)
Nugroho, A.,
Najib, M., &
Simanjuntak, M.
(2018)
Factors affecting
consumer interest
in electronic money
usage with Theory
of Planned
Behavior (TPB)
Variabel Independen:
Attitude towards behavior,
subjective norms, and
perceived behavioral control
Variabel Dependen:
Behavior intention in using
electronic money
Attitude towards behavior didn’t
affect behavior intention in using
electronic money. However,
subjective norms and perceived
behavioral control affected
behavior intention in using
electronic money (Nugroho et al.,
2018)
Dengan latar belakang dan penelitian sebelumnya, maka kerangka konseptual yang
digambar dalam penelitian ini adalah:
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
685
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Dengan kerangka konseptual yang digambarkan diatas, hipotesis yang bisa dirumuskan:
1. H1: Sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
2. H2: Norma subjektif memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
3. H3: Persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
4. H4: Sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku bersama-sama
memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
METODE
Jenis metode penelitian yang diterapkan adalah metode quantitative explanatory. Dari
pengajuan hipotesis di penelitian ini, penggunaan metode ini dikhususkan untuk membuktikan
kejelasan hubungan variabel antara satu dengan yang lain (Sugiyono, 2019). Lokasi penelitian
dilakukan dikota Tanjung Balai dengan objek penelitian adalah masyarakat yang
menggunakan layanan aplikasi QRIS. Populasi penelitian merupakan masyarakat kota
Tanjung Balai yang menggunakan layanan aplikasi QRIS. Dikarenakan populasi yang besar
dan tidak diketahui, maka peneliti menggunakan formula Lemeshow dalam menentukan
sampel penelitian.
Keterangan:
n = ukuran/besar sampel
z = 1,96 (nilai tabel z, alpha 95%)
p = 0,5 (fokus 50%)
d = alpha 10% atau 0,10
Melalui rumus diatas, diperolah jumlah n adalah 96,04. Peneliti mengambil 100 orang
(pembulatan) sebagai sampel yang sudah menggunakan layanan aplikasi QRIS di Kota
Tanjung Balai. Penelitian ini mengkombinasikan 2 teknik pengambilan sampel, yaitu: (1)
Purposive Sampling, dimana sampel diambil secara sengaja (purposive) di Kota Tanjung Balai,
dan (2) Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel ditujukan kepada siapapun
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
686
responden yang ditemui peneliti saat penyebaran kuesioner dan selama menggunakan layanan
QRIS (Sharma, 2017). Kuesioner online dalam bentuk Google Form dibagikan kepada sampel
sebagai upaya pengumpulan data. Penilaian jawaban responden pada skala Likert disajikan
pada tabel berikut:
Dalam penelitian ini, teknik analisis data mencakup:
a. Uji t diterapkan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara
individual kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berdasarkan nilai signifikansi, maka
syarat pengambilan keputusan yang berlaku adalah:
1. Apabila nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel bebas memiliki pengaruh secara
individual kepada variabel terikat.
2. Apabila nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh
secara individual kepada variabel terikat.
b. Uji F diterapkan untuk mengukur apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara
bersama-sama kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berdasarkan nilai signifikansi,
maka syarat pengambilan keputusan yang berlaku adalah:
1. Jika nilai Sig. F < 0,05, artinya variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-
sama kepada variabel terikat.
2. Jika nilai Sig. F > 0,05, artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh secara
bersama-sama kepada variabel terikat.
c. Uji regresi linear berganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar variabel bebas
memiliki pengaruh kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berikut persamaan regresi:
Y = α + ß1X1 + ß 2X2 + ß 3X3 + (1)
Keterangan:
Y : variabel terikat yaitu niat penggunaan QRIS
α : konstanta regresi
ß : koefisien regresi
X1: variabel bebas yaitu sikap terhadap perilaku
X2: variabel bebas yaitu norma subjektif
X3: variabel bebas yaitu persepsi kontrol perilaku
: error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti memulai pengujian alat penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas.
Kesimpulan dari hasil uji alat penelitian termasuk valid dan reliabel. Kemudian data diteruskan
dengan pengujian normalitas dan hasilnya adalah berdistribusi normal. Setelah data diolah
dengan perangkat lunak, maka berikut hasil pengolahannya.
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
687
Tabel 3. Hasil Data Pengolahan
Uji Penelitian
Hasil Penelitian
Simultan F / Sig.
55,498 / 0,000
Parsial thitung / Sig.
X1 (sikap terhadap perilaku) = 2,926 / 0,004
X2 (norma subjektif) = 2,678 / 0,009
X3 (persepsi kontrol perilaku) = 7,431 / 0,000
Regresi Linear Berganda
Y = α + ß 1X1 + ß 2X2 + ß 3X3 +
B = 0,468 + 0,075X1 + 0,049X2 + 0,276X3 +
R-Square / Adjusted R-Square
0,634 / 0,623
Pada tabel 3 diatas, hasil pengolahan data dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai F hitung adalah 55,498 dan nilai sig F adalah 0,000 (< 0,05) yang artinya sikap
terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh
secara bersama-sama kepada niat menggunakan QRIS.
b. Nilai thitung bisa dijelaskan bahwa:
1. Nilai thitung sikap terhadap perilaku adalah 2,926 dan nilai signifikansi adalah 0,004 (<
0,05), yang artinya sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh secara individual
kepada niat menggunakan QRIS.
2. Nilai thitung norma subjektif adalah 2,678 dan nilai signifikansi adalah 0,009 (< 0,05),
yang artinya norma subjektif memiliki pengaruh secara individual kepada niat
menggunakan QRIS.
3. Nilai thitung persepsi kontrol perilaku adalah 7,431 dengan nilai signifikansi adalah
0,000 (< 0,05), yang artinya persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh secara
individual kepada niat menggunakan QRIS.
c. Nilai konstanta adalah 0,468, apabila sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi
kontrol perilaku merupakan 0 (nol), maka niat menggunakan QRIS sebesar 0,468. Artinya:
1. Koefisien sikap terhadap perilaku adalah sebesar 0,075, yang berarti setiap bertambah
atau meningkatnya 1 satuan sikap terhadap perilaku, maka akan meningkatkan nilai
niat menggunakan QRIS sebesar 0,075 kali.
2. Koefisien norma subjektif adalah sebesar 0,049, yang berarti setiap bertambah atau
meningkatnya 1 satuan norma subjektif, maka akan meningkatkan nilai niat
menggunakan QRIS sebesar 0,049 kali.
3. Koefisien persepsi kontrol perilaku adalah sebesar 0,276, yang berarti setiap
bertambah atau meningkatnya 1 satuan persepsi kontrol perilaku, maka secara pasti
akan meningkatkan nilai niat menggunakan QRIS sebesar 0,276 kali.
d. Nilai Adjusted R-Square adalah 0,623. Maksudnya ada 62,3% pengaruh niat menggunakan
QRIS kepada sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku.
Kemudian, sisa 0,377 atau 37,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang memiliki hubungan
dengan niat menggunakan QRIS.
KESIMPULAN
Penelitian ini mengacu kepada teori TPB atau Theory of Planned Behavior yang terdiri
dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku yang diprediksi
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
688
dapat mempengaruhi niat masyarakat kota Tanjung Balai dalam menggunakan layanan aplikasi
QRIS. Uji hipotesis menyimpulkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan
persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh secara bersama-sama dan individual kepada niat
menggunakan QRIS.
Berdasarkan hasil analisis, ada 62,3% pengaruh niat menggunakan QRIS kepada sikap
terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Kemudian, sisa 37,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang memiliki hubungan dengan niat menggunakan QRIS.
Sehingga, untuk penelitian berikutnya, disarankan agar meneliti variabel bebas lainnya yang
mempengaruhi niat menggunakan QRIS terutama dimensi yang berkaitan dengan teori TPB.
Selain itu, diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah ukuran sampel
yang kredibel, dan variasi variabel bebas supaya bisa memperoleh hasil yang komprehensif
dan lebih berkualitas.
REFERENSI
Ajzen, I. (2020). The theory of planned behavior: Frequently asked questions. Human
Behavior and Emerging Technologies, 2(4), 314324.
Al-Swidi, A., Huque, S. M. R., Hafeez, M. H., & Shariff, M. N. M. (2014). The role of
subjective norms in theory of planned behavior in the context of organic food
consumption. British Food Journal.
Astari, A., Yasa, N., Sukaatmadja, I., & Giantari, I. (2022). Integration of technology
acceptance model (TAM) and theory of planned behavior (TPB): An e-wallet behavior
with fear of covid-19 as a moderator variable. International Journal of Data and
Network Science, 6(4), 14271436.
Ayudya, A. C., & Wibowo, A. (2018). The intention to use e-money using theory of planned
behavior and locus of control. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2), 335349.
bi.go.id. (2021). BI dan Industri Targetkan Perluasan QRIS Capai 12 Juta Merchant di 2021. In
Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-
release/Pages/sp_233721.aspx
book.dailysocial.Id. (2021). Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar Mobile Wallet” di
Indonesia | Dailysocial.id. In Dailysocial.Id (p. 2).
https://books.dailysocial.id/post/laporan-boku-ovo-pimpin-pangsa-pasar-mobile-wallet-
di-indonesia
Chayomchai, A., Phonsiri, W., Junjit, A., Boongapim, R., & Suwannapusit, U. (2020). Factors
affecting acceptance and use of online technology in Thai people during COVID-19
quarantine time. Management Science Letters, 10(13), 30093016.
Conner, M. (2020). Theory of planned behavior. Handbook of Sport Psychology, 118.
Dhuha Hanif, B. (2021). PENGARUH ATTITUDE TOWARDS USING, SUBJECTIVE
NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP MINAT
PENGGUNAAN DOMPET DIGITAL (STUDI KASUS MAHASISWA IAIN
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
689
PURWOKERTO). IAIN Purwokerto.
Dzulhaida, R., & Rifaldi Windya Giri, R. (2018). Analisis minat masyarakat terhadap
penggunaan layanan e-money di Indonesia dengan menggunakan model modifikasi
unified theory of acceptance and use technology 2 (UTAUT 2). Majalah Ilmiah
UNIKOM, 15.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Karniawati, N. P. A., Darma, G. S., Mahyuni, L. P., & Sanica, I. G. (2021). Community
Perception of Using QR Code Payment in Era New Normal. PalArch’s Journal of
Archaeology of Egypt/Egyptology, 18(1), 39863999.
medanbisnisdaily.com. (2021). Lampaui Target 2021, Sudah 530.853 Merchant di Sumut
Pakai QRIS.
https://medanbisnisdaily.com/news/online/read/2021/11/26/146599/lampaui_target_202
1_sudah_530_853_merchant_di_sumut_pakai_qris/
Nugroho, A., Najib, M., & Simanjuntak, M. (2018). Factors Affecting Consumer Interest In
Electronic Money Usage With Theory Of Planned Behavior (TPB). Journal of
Consumer Sciences, 3(1), 15. https://doi.org/10.29244/jcs.3.1.15-27
Oentario, Y., Harianto, A., & Irawati, J. (2017). Pengaruh Usefulness, Ease of Use, Risk
Terhadap Intentionto Buy Onlinepatisserie Melalui Consumer Attitude Berbasis Media
Sosial Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 11(1), 2631.
Prabandari, S. P., & Sholihah, P. I. (2015). The influence of theory of planned behavior and
entrepreneurship education towards entrepreneurial intention. Journal of Economics,
Business, & Accountancy Ventura, 17(3), 385392.
Rohmah, R. S., & Martini, E. (2021). Analisis Niat Konsumen Dalam Menggunakan Qris Di
Surakarta Berdasarkan Model Decompossed Theory Of Planned Behavior.
EProceedings of Management, 8(3).
Saputri, O. B. (2020). Preferensi konsumen dalam menggunakan quick response code
indonesia standard (qris) sebagai alat pembayaran digital. KINERJA, 17(2), 237247.
Setyawati, R. E. (2020). Pengaruh Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use Terhadap
Behavioral Intention To Use dengan Atittude Towards Using sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Gopay Dikota Yogyakarta). Jurnal Ekobis Dewantara,
3(1), 3951.
Sharma, G. (2017). Pros and cons of different sampling techniques. International Journal of
Applied Research, 3(7), 749752.
Silaen, M. F., Manurung, S., & Nainggolan, C. D. (2021). The Effect of Using Indonesian
Standard Quick Response Code (QRIS) on Increasing Sales to Merchants in
Pematangsiantar City. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-
Journal): Humanities and Social Sciences, 4(4), 1114011148.
Sugiyono, D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
690
Utami, S. S., & Kusumawati, B. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi minat penggunaan e-
money (Studi pada mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta). BALANCE: Economic,
Business, Management and Accounting Journal, 14(02).
Widyastuti, K., Handayani, P. W., & Wilarso, I. (2017). Tantangan dan hambatan
implementasi uang elektronik di Indonesia: Studi kasus Pt xyz. Jurnal Sistem Informasi,
13(1), 3848.
Wu, B., & Chen, X. (2017). Continuance intention to use MOOCs: Integrating the technology
acceptance model (TAM) and task technology fit (TTF) model. Computers in Human
Behavior, 67, 221232.
... Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa sikap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku secara keseluruhan maupun secara individual memengaruhi niat penggunaan QRIS. [12]. ...
Article
Full-text available
Universitas Alma Ata menyediakan layanan terhadap civitas akademik Universitas Alma Ata dengan terus melakukan pengembangan dan pemutakhiran teknologi, salah satunya adalah dengan menerapkan Portal UAA dalam proses kegiatan akademik di Universitas Alma Ata. Portal UAA mulai hadir dari tahun 2017, melalui media website dengan beberapa layanan atau fitur yang dapat diakses mahasiswa pada website portal UAA diantaranya yaitu melakukan rencana studi, mengetahui jadwal, informasi pembayaran, pengajuan surat dan lain sebagainya. Seiring bertambahnya jumlah mahasiswa membuat website Portal UAA kerap kali mengalami down oleh karena itu pihak universitas berencana untuk menghadirkan portal UAA berbasis mobile untuk meminimalisir down pada website portal UAA. Proses migrasi ini, perlu juga dievaluasi dengan tidak hanya mengganti platformnya, namun perlu menangkap interaksi dan hasil dari pengukuran minat mahasiswa untuk beralih platform yang semula berbasis website menjadi berbasis mobile. Pengukuran dalam penelitian ini mengenai intensi mahasiswa terhadap perubahan platform portal UAA menghasilkan angka prosentase 68% pengaruh intention menggunakan Portal UAA kepada niat terhadap perilaku.
... Perspektif kepercayaan dilaksanakan melalui penggabungan beraneka ragam karakteristik, kualitas dan atribut atas informasi tertentu yang kemudian membentuk kehendak dalam bertingkah laku (Y. Yuliana et al., 2022). Theory Planned Behavior menjelaskan bahwa sikap terhadap perilaku merupakan pokok penting yang sanggup memperkirakan suatu perbuatan, meskipun demikian perlu dipertimbangkan sikap seseorang dalam menguji norma subjektif serta mengukur kontrol perilaku persepsi orang tersebut. ...
Article
Full-text available
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh literasi keuangan dan parental income terhadap perilaku keuangan dengan menggunakan self-control sebagai variabel moderasi pada mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun angkatan 2018-2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, menggunakan metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab. Populasi dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan non-probabilitas sampling dengan metode convenience sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA) dengan aplikasi SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku keuangan dan hasil dari parental income tidak berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Hasil uji Moderated Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa self-control mampu memoderasi dan memperkuat pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan dan self-control tidak mampu memoderasi pengaruh parental income terhadap perilaku keuangan. Hal ini semakin kontrol diri (Self control) yang tinggi mampu membuat seorang individu memilih baik buruknya ketika memahami literasi keuangan terhadap perilaku keuangan dan parental income menunjukkan indikator tinggi dan rendahnya parental income tidak mempengaruhi perilaku keuangan mahasiswa dalam mengatur keuangannya meskipun dengan adanya indikator self-control (kontrol diri) yang tinggi. Sumbangan pemikiran dalam ilmu manajemen bisnis khususnya di bidang manajemen keuangan khususnya perilaku keuangan. Terkait literasi keuangan, parental income, dan self-control terhadap perilaku keuangan. Obyek penelitian mahasiswa aktif S1 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada angkatan 2018-2021. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah literasi keuangan, parental income, dan self control. The aim of this research is to examine the influence of financial literacy and parental income on financial behavior using self-control as a moderating variable among active students at Yogyakarta Muhammadiyah University in the 2018 - 2021 class year. This type of research is quantitative research. The data used in this research is primary data. Using the questionnaire method is a data collection technique that is carried out by giving a set of questions or questions in writing to respondents for them to answer. The population in this study was determined using non-probability sampling with the convenience sampling method so that a sample of 100 respondents was obtained. The analytical method used is Moderated Regression Analysis (MRA) with the SPSS 25 application. The research results show that financial literacy has a significant positive effect on financial behavior and the results of parental income have no effect on financial behavior. The results of the Moderated Regression Analysis (MRA) test show that self-control is able to moderate and strengthen the influence of financial literacy on financial behavior and self-control is not able to moderate the influence of parental income on financial behavior. This means that high self-control can make an individual choose the good and the bad when understanding financial literacy regarding financial behavior and parental income. It shows that indicators of high and low parental income do not influence students' financial behavior in managing their finances even with the presence of self-control indicators (self-control) is high. Contributions of thought in business management science, especially in the field of financial management, especially financial behavior. Regarding financial literacy, parental income, and self-control of financial behavior. Research object for active undergraduate students at Muhammadiyah University of Yogyakarta in the 2018-2021 class. The variables used in this research are financial literacy, parental income, and self-control.
... Salah satu teori yang mengkaji niat pengguna adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Berdasarkan pemikiran Ajzen niat seseorang dalam melakukan perilaku salah satu faktornya adalah persepsi kontrol perilaku dari individu tersebut [2]. Metode TPB merupakan salah satu model penelitian yang berfokus pada niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku. ...
Article
Full-text available
Munculnya teknologi yang semakin hari semakin canggih, membuat pengguna harus semakin bijak dalam memilih dan menggunakannya. Baru-baru ini pengguna teknologi dihebohkan dengan kemunculan aplikasi semacam ruang diskusi yang bisa digunakan untuk rapat online. Aplikasi tersebut bernama clubhouse. Keunikan aplikasi tersebut akan menimbulkan sikap dan perilaku yang dimiliki pengguna. Hal tersebut memiliki potensi niat seseorang untuk menggunakanya. Analisis penelitian niat menggunakan aplikasi clubhouse dilakukan dengan metode TPB. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel berupa penyebaran kuesioner yang dilakukan di Universitas Alma Ata Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel berupa non probability sampling purposive sebanyak 100 responden. Sebelum penelitian dilakukan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas dinyatakan valid dan reliabel semua. Setelah uji validitas dan reliabilitas berhasil penelitian dilakukan dan diolah. Hasil penelitian menunjukkan semua hipotesis penelitian dinyatakan diterima. Hal ini menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap dependen lumayan besar.
Article
Full-text available
In response to the global challenges and the demands of the digital revolution, Bank Indonesia launched the Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), a unified payment system designed to enhance convenience and security. Despite these potential benefits, the adoption rate of QRIS has been relatively slow. This study aims to understand the factors driving the adoption of QRIS among Millennials in Eastern Indonesia by examining how attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control affect their intention to use QRIS. Using a quantitative approach and Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), we analyzed data from 505 respondents. The findings reveal that attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control significantly impact Eastern Indonesian Millennials intention to adopt QRIS. Interestingly, even though Eastern Indonesia is known for its inadequate digital infrastructure and low digital literacy, these internal behavioral factors are remarkably positive. This indicates that the low penetration of QRIS in the region is mostly due to external factors rather than individual behavioral tendencies.
Article
Full-text available
The aim of this research is to determine the influence of word of mouth promotion (E-WOM) on consumer purchasing decisions from the Tiktok Shop application. The method used in this research is descriptive method, this type of research is quantitative data, primary data obtained through questionnaires. The research population that will be used in this research is all students of Cendana Polytechnic. Sampling was carried out on 100 research samples. The analysis technique used is simple linear analysis and statistical tests, namely t-test (partial) using SPSS (statistical package for the social sciences) software. The test results show that Word of Mouth Promotion partially has a positive and significant effect on consumer purchasing decisions at the TikTok Shop.
Article
Full-text available
The adoption of digital payment systems has been on the rise globally, with Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) being one of the popular options in Indonesia. Despite the potential benefits of QRIS, such as convenience and increased security, the adoption rate has been relatively slow. To understand the drivers for adoption of QRIS, this study examines the attitudes, intentions, ease of use, usefulness, and subjective norms that influence the adoption of QRIS as a digital payment system. A survey was conducted among Indonesian consumers, and the data were analyzed using structural equation modeling. The findings revealed that attitudes, intentions, ease of use, and usefulness positively influence the adoption of QRIS. Subjective norms, on the other hand, did not have a significant effect on QRIS adoption. The results suggest that Indonesian consumers perceive QRIS as a useful and easy-to-use payment method, and they have a positive attitude towards it. This study contributes to the existing literature on digital payment adoption by providing insights into the factors that influence the adoption of QRIS. The findings of this study have important implications for policymakers and businesses in Indonesia, as they can use this information to promote the adoption of QRIS as a digital payment system. Overall, this study highlights the need to consider consumer attitudes, intentions, ease of use, and usefulness when designing and promoting digital payment systems like QRIS.
Article
Full-text available
The theory of planned behavior (TPB—Ajzen, Organizational Behavior and Human Decision Processes, 1991, 50, 179–211; Ajzen, Handbook of theories of social psychology, 2012, 1, 438–459) has been widely applied to the prediction and change of behavior, including behavior related to the use of technology. This article provides a brief description of the theory and discusses a number of issues and questions that have been raised with respect to the TPB. Among the issues discussed are the difference between the TPB and the theory of reasoned action, perceived behavioral control versus self‐efficacy, the difference between perceived behavioral control and locus of control, the possibility of including additional predictors in the TPB, nonavailability of a standard TPB questionnaire, predicting behavior in a choice situation, the intention‐behavior gap, and a comparison of the technology acceptance model to the TPB.
Article
Full-text available
pre> There are many factors that influence consumer intention to use electronic money. Based on the theory of planned behavior, behavior intention is formed by the attitude toward behavior, subjective norms and perceived behavioral control. This research aims to a nalyze attitude, subjective norms and perceived behavioral control that affect consumer intention in the usage of electronic money . Data collection from respondents through a structured questionnaire by self-report. Some questions in the questionnaire were made on a Likert scale with five variations of the answers in very strongly disagreeable order to strongly agree. The respondents are 290 undergraduate students that have never used server-based electronic money. The result showed that the attitude toward behavior did not a significantly affect the behavior intention. While the subjective norms and perceived behavioral control have a significant effect on the behavior intention in the usage of electronic money. </pre
Article
Full-text available
E-commerce development in Indonesia has been increasing since more online shops are established. The development of e-commerce triggers the use of e-payment as a payment instrument in online shops. XYZ company as one of the payment solution provider in Indonesia developed an electronic money product named M e-money. By the end of 2014, M e-money users had only reached the number of 1776 while the number of users targeted in the business plan was 142616. This research is intended to identify the barriers and challenges XYZ company faces in the implementation of M e-money. Data was collected through questionairres and interviews. The survey respondents consisted of 125 M e-money users where 93 of the respondents have used M e-money, and 32 of the respondents have never used M e-money. The qualitative data was collected through interviews to the M e-money team in XYZ company. Interviews were also conducted to 9 users of M e-money. The research concludes barriers and challenges faced by XYZ company in the implementation of M e-money. The barriers faced by the M e-money users are the limitation of merchants, limitation of access method, limitation of transaction channel, the cost of transaction, other e-money products existed, and socio-cultural factor. Barriers faced by the management are the lack of experience in B2C business and the difficulty of acquiring new M e-money users. These barriers leads to challenges faced by the company. The challenges faced by the company in the implementation of M e-money are the high competition among similar products, the influence of substitute products, and high expectation from users to have a safe, convenience, and trusted e-money services.
Article
Full-text available
This present study tries to raise the issue regarding the factors that influence the entrepreneurial spirit of the students of Graduate School. Regarding the finding on the indirect effect of Theory of Planned Behavior on the entrepreneurship through entrepreneurship education, it can be explained that the indirect influence on two variables is as follows: attitude toward entrepreneurship and perceived behavioral control indicates that by stimulating students’ motivation to join entrepreneurship education as outlined previously, students are expected to have entrepreneurial intentions. In addition, entrepreneurship education should be able to prepare students to become entrepreneurs, provide support facilities to start a business, and lecturers must be able to guide the students to become entrepreneurs.
Article
Saat ini di beberapa negara telah mulai dikembangkan produk pembayaran elektronis yang dikenal sebagai Electronic Money (e-money) begitu pun dengan Negara Indonesia. Namun, masyarakat di Indonesia masih banyak yang mem-ilih melakukan pembayaran secara tunai atau transfer lewat ATM sehingga penggunaan e-money masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan layanan e-money di Indonesia. Model penelitian yang digunakan adalah model modifikasi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2). Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden penelitian ini yaitu sebanyak 277 responden yang tersebar di lima kota di Indonesia yaitu kota Bandung, Jakarta, Surabaya, Me-dan dan Makassar. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan Struc-tural Equation Modeling (SEM) dengan software WarpPLS versi 4.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan yang dirasakan (Perceived Trust) merupakan faktor utama yang mempengaruhi minat masyara-kat untuk menggunakan layanan e-money.
Article
The purpose of this study is to propose a unified model integrating the technology acceptance model (TAM), task fit technology (TTF) model, MOOCs features and social motivation to investigate continuance intention to use MOOCs. A sample of 252 participants in China that have already used MOOCs took part in this study. Structural equation modeling implemented via partial least squares (PLS) is conducted to test the research hypotheses. The results show that research framework for integrating the TAM for the adoption and TTF model for utility provides a more comprehensive understanding of the behaviors related to this context: (1) perceived usefulness and attitude are critical to the continuance intention to use MOOCs; (2) perceived usefulness is a significant mediator of the effects of perceived ease of use, task-technology fit, reputation, social recognition and social influence on continuance intention; (3) perceived ease of use, task-technology fit, reputation, social recognition and social influence are found to play important roles in predicting continuance intention; (4) individual-technology fit, task-technology fit, and openness affect the perceived ease of use; (5) unexpectedly, perceived ease of use and social influence have no significant effect on attitude, and individual-technology and openness do not affect perceived usefulness.
Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25
  • I Ghozali
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Community Perception of Using QR Code Payment in Era New Normal
  • N P A Karniawati
  • G S Darma
  • L P Mahyuni
  • I G Sanica
Karniawati, N. P. A., Darma, G. S., Mahyuni, L. P., & Sanica, I. G. (2021). Community Perception of Using QR Code Payment in Era New Normal. PalArch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 18(1), 3986-3999.
Analisis Niat Konsumen Dalam Menggunakan Qris Di Surakarta Berdasarkan Model Decompossed Theory Of Planned Behavior
  • R S Rohmah
  • E Martini
Rohmah, R. S., & Martini, E. (2021). Analisis Niat Konsumen Dalam Menggunakan Qris Di Surakarta Berdasarkan Model Decompossed Theory Of Planned Behavior. EProceedings of Management, 8(3).