Available via license: CC BY-NC 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
680
Jurnal E-Bis: Ekonomi-Bisnis
Vol. 6 No. 2 (2022) pp. 680-690
https://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/index.php/E-Bis
p-ISSN : 2580-2062 e-ISSN : 2622-3368
Analisis Niat Konsumen dalam menggunakan QRIS Dengan Pendekatan
Theory of Planned Behavior (TPB)
Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
1,4Manajemen Perusahaan, Politeknik Cendana, Sumatera Utara , Indonesia
2,3Manajemen Pemasaran Internasional, Politeknik Cendana, Sumatera Utara, Indonesia
5Manajemen Pemasaran, Politeknik Cendana, Sumatera Utara, Indonesia
*Email : arwin.my@live.com
Doi : https://doi.org/10.37339/e-bis.v6i2.1032
Diterbitkan oleh Politeknik Piksi Ganesha Indonesia
Info Artikel
Diterima :
2022-09-10
Diperbaiki :
2022-10-12
Disetujui :
2022-10-17
ABSTRAK
Bank Indonesia menerbitkan saluran pembayaran nasional terintegrasi yaitu
Quick Response Code Indonesian Standard atau yang sering disingkat dengan
QRIS supaya semua jenis transaksi pembayaran yang bersifat digital menjadi
terfasilitasi dengan baik. Merujuk kepada data KPw Bank Indonesia
Pematang Siantar, diketahui bahwa volume transaksi QRIS dikota Tanjung
Balai sampai 30 Juli 2021 masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan
kota lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis niat penggunaan
QRIS oleh konsumen yang berada dikota Tanjung Balai. Peneliti mengacu
kepada teori TPB atau Theory of Planned Behavior. Metode penelitian adalah
metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel adalah 100 orang
pengguna layanan aplikasi QRIS di Kota Tanjung Balai yang mengisi
kuesioner online. Metode analisis data terdiri dari hypothesis dan multiple
linear regression tests. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap terhadap
perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh
simultan dan individual terhadap niat menggunakan QRIS.
Kata Kunci: Theory of Planned Behaviour; Niat; QRIS
ABSTRACT
Bank Indonesia launched an integrated national payment channel called
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), hence, all types of digital
payment transactions are properly facilitated. Referring to KPw Bank
Indonesia Pematang Siantar data, it is known that the volume of QRIS
transactions in Tanjung Balai until July 30, 2021 is still relatively small when
compared to other cities. The study purpose was to analyze consumer
intention using QRIS in Tanjung Balai. The researcher refers to the Theory of
Planned Behavior. This research applied quantitative explanatory method.
Questionnaires are distributed to 100 people of QRIS application users in
Tanjung Balai. The data analysis method consisted of multiple linear
regression and hypothesis tests. This research concludes that attitude towards
behavior, subjective norms and perceived behavioral control simultaneously
and individually affected the intention in using QRIS in Tanjung Balai.
Keywords: Theory of Planned Behaviour; Behavior Intention; QRIS
Alamat Korespondensi
:
Jl. Letnan Jenderal Suprapto No.73 Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia 55431
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
681
PENDAHULUAN
Industri teknologi telah mengalami peningkatan dan kemajuan ini secara perlahan-lahan
membiasakan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan terutama pembayaran dalam
bentuk digital atau terkenal dengan istilah Financial Technology. Sejak beberapa tahun yang
lalu, transaksi tanpa uang tunai atau yang disebut dengan uang elektronik (e-money) telah
mengalami perkembangan pesat. Dengan adanya kemajuan dan kemudahan penggunaan
teknologi dalam pembayaran digital, maka muncullah layanan baru yang disebut dompet
digital (e-wallet) yang merupakan penerus uang elektronik (e-money) (Saputri, 2020).
E-wallet memberikan kemudahan kepada pengguna dalam menyimpan sejumlah dana
dengan nominal tertentu yang dapat di akses menggunakan gadget/handphone. Di Indonesia,
aplikasi e-wallet yang populer di kalangan masyarakat terdiri dari 4 (empat) pemain pasar
utama, di mana OVO menguasai 38,2% pangsa pasar e-wallet pada tahun 2020, Shopee Pay di
urutan kedua dengan 15,6%, dan LinkAja di urutan ketiga 13,9 %, GoPay keempat 13,2%,
DANA kelima 12,2% dan lainnya 6,9% (book.dailysocial.Id, 2021). Kelima e-wallet hadir
dengan masing-masing QR Code dan memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Kondisi ini
mendorong Bank Indonesia menerbitkan Quick Response Code Indonesian Standard atau yang
sering disingkat dengan QRIS sebagai satu kanal pembayaran secara nasional yang terintegrasi.
Dengan adanya QRIS, diharapkan agar semua jenis transaksi pembayaran yang bersifat digital
menjadi terfasilitasi dengan baik. Bank Indonesia menekankan beberapa manfaat penerapan
QRIS sebagai transaksi pembayaran, mulai dari kemajuan perekonomian, peningkatan akses ke
layanan keuangan, kemampuan bersaing dibidang industri dan peningkatan program UMKM
(bi.go.id, 2021).
Pengguna QRIS di Sumatera Utara pada tanggal 19 November 2021 tercatat ada 530.853
merchant. Angka ini ternyata lebih tinggi dari penetapan target di tahun 2021 yaitu 500.000
pedagang, sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 109,11%. Dengan
demikian, kanal pembayaran yang digunakan oleh berbagai sektor baik QRIS maupun non
tunai lain, telah mengalami peningkatan transaksi secara elektronifikasi yang signifikan
(medanbisnisdaily.com, 2021).
Tabel 1. Volume dan Nominal Transaksi QRIS
Provinsi/Kab/Kota
Volume Transaksi QRIS
Nominal Transaksi QRIS
Kab. Asahan
18,950
1,617,007,177
Kab. Batu Bara
6,082
504,519,885
Kab. Labuhan Batu
11,482
541,890,080
Kab. Labuhan Batu Selatan
3,101
118,200,185
Kab. Labuhan Batu Utara
1,993
103,290,535
Kab. Simalungun
7,694
422,331,561
Kota Pematang Siantar
36,515
2,334,104,662
Kota Tanjung Balai
14,997
454,850,342
Total
100,814
6,096,194,427
Sumber: KPw Bank Indonesia Pematang Siantar (per 30 Juli 2021)
Volume transaksi QRIS di Kota Tanjung Balai sampai 30 Juli 2021 mencapai 14,997
dengan jumlah nominal QRIS transaksi 454.850.342,- (Silaen et al., 2021). Apabila
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
682
dibandingkan dengan kota lainnya, volume dan nominal transaksi ini masih tergolong kecil.
Berdasarkan hasil pra penelitian terhadap masyarakat/konsumen pengguna QRIS dikota
Tanjung Balai, sebanyak 40% menyambut baik bahwa penggunaan QRIS telah membuat
transaksi menjadi lebih efektif dan praktis. Namun, sebanyak 60% menyampaikan bahwa lebih
berminat menggunakan uang tunai sebagai transaksi pembayaran dikarenakan lebih sederhana
dan sudah menjadi kebiasaan konsumen. Kurangnya informasi dan pemahaman tentang QRIS
juga menjadi salah satu hambatan bagi konsumen dalam menggunakan QRIS. Sebuah
eksperimen dilakukan selama 2 (dua) minggu ditoko layanan kargo dan muatan dikota Tanjung
Balai, peneliti menemukan bahwa tidak ada konsumen yang membayar dengan QRIS.
Penelitian QRIS dengan teori TPB yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya
membuktikan bahwa penggunaan QRIS adalah berguna, mudah, dan cepat, serta aman dari
virus karena kurangnya pemakaian uang tunai (Karniawati et al., 2021). Beberapa penelitian
lainnya menguatkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi keamanan
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada sikap dalam menggunakan
teknologi dan niat penggunaan e-wallet (Astari et al., 2022; Oentario et al., 2017; Setyawati,
2020; Widyastuti et al., 2017; Wu & Chen, 2017). Penelitian tentang niat penggunaan e-money
dilakukan oleh (Nugroho et al., 2018) dan hasil menunjukkan bahwa sikap tidak memiliki
pengaruh terhadap niat penggunaan e-money, namun norma subjektif dan persepsi kontrol
perilaku memiliki pengaruh terhadap niat penggunaan e-money. (Chayomchai et al., 2020;
Dzulhaida & Rifaldi Windya Giri, 2018) mendapatkan bahwa persepsi resiko memiliki
pengaruh terhadap minat penggunaan E-money. Namun berbeda dengan penelitian (Utami &
Kusumawati, 2017) yang menemukan bahwa persepsi kegunaan tidak memiliki pengaruh
terhadap minat penggunaan E-money.
Fenomena diatas menjadi urgensi untuk diteliti. Karena kota Tanjung Balai terletak
dipesisir timur Sumatera yang mempertemukan Sungai Asahan dan Sungai Silau yang
mengalir ke Selat Malaka. Lokasi strategis ini menjadikan kota Tanjung Balai sebagai salah
satu jalur perdagangan internasional dan kota lalulintas barang dan jasa yang terkenal. Dengan
penggunaan QRIS tentunya akan bisa meningkatkan perekonomian dikota Tanjung Balai.
Permasalahan yang diteliti adalah niat konsumen menggunakan QRIS dikota Tanjung Balai.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis niat penggunaan QRIS oleh konsumen yang
berada dikota Tanjung Balai. Peneliti mengacu kepada teori TPB atau Theory of Planned
Behavior.
KAJIAN PUSTAKA
Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS
QRIS dirilis oleh Bank Indonesia sebagai upaya agar transaksi pembayaran secara digital
di Indonesia terfasilitasi dengan baik. Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia atau ASPI
sebagai badan pengawas bersama yang mengembangkan QRIS, menyampaikan bahwa kode
QR yang standar bertujuan untuk mengamankan pembayaran yang bersifat digital, mendukung
kemajuan perekonomian, dan peningkatan akses secara digital ke layanan keuangan. Kode
tunggal QR yang ada pada QRIS berfungsi agar segala jenis transaksi yang dibayarkan secara
digital bisa difasilitasi dengan baik. Saat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-74 yang
jatuh pada tanggal 17 Agustus 2019, QRIS diluncurkan pertama kali baik di Kantor Pusat
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
683
maupun Kantor Wilayah Bank Indonesia. Implementasi QRIS dalam semua transaksi
pembayaran secara digital dengan kode QR di Indonesia, wajib digunakan mulai tanggal 1
Januari 2020 sesuai dengan ketentuan yang ada (Saputri, 2020).
Theory of Planned Behavior atau TPB
Sebagai hasil turunan dari TRA yang merupakan kepanjangan dari Theory of Reasoned
Action, TPB selain mempelajari suatu perilaku yang ada pada manusia, tujuan teori ini juga
difokuskan untuk mencari kejelasan penyebab penentu manusia memiliki suatu perilaku
tersebut. Ajzen menekankan bahwa salah satu faktor penyebab penentu perilaku individu
berasal dari pengaruh niat atau behavior intention dari masing-masing individu atas perilaku
tersebut (Ajzen, 2020; Conner, 2020; Dhuha Hanif, 2021).
Ada 3 komponen variabel TPB yang memberikan pengaruh terhadap niat seseorang
dalam hal berperilaku atau behavior intention (Ajzen, 2020; Dhuha Hanif, 2021), diantaranya
adalah variabel attitude towards behavior atau sikap terhadap perilaku, variabel subjective
norms atau norma subjektif, dan variabel perceived behavioral control atau persepsi kontrol
perilaku.
Sikap Terhadap Perilaku
Ada dua hal yang mendasari sikap terhadap perilaku menurut Ajzen, diantaranya: (1)
adanya behavioral belief atau keyakinan maupun kepercayaan seorang individu terhadap
kinerja yang diperolah dari sebuah perilaku yang muncul; yang kemudian dilanjutkan dengan
(2) outcome evaluation atau hasil pengukuran evaluasi terhadap kinerja atas perilaku tersebut
baik hasilnya menguntungkan maupun merugikan (Ajzen, 2020; Dhuha Hanif, 2021; Rohmah
& Martini, 2021).
Norma Subjektif
Norma subjektif dikondisikan sebagai sebuah perilaku yang pada akhirnya memutuskan
untuk melakukan maupun tidak melakukan sebuah tindakan baru berdasarkan level tantangan
sosial yang sedang dihadapi oleh individu tersebut (Prabandari & Sholihah, 2015). Dengan
demikian, individu akan menunjukkan perilaku apabila mendapat dukungan dari lingkungan
disekitarnya dan sebaliknya.
Fishbein dan Ajzen (Al-Swidi et al., 2014) menjabarkan norma subjektif kedalam dua
komponen, diantaranya adalah kepercayaan normatif atau normative belief, dan motivasi atau
motivation to comply. Kepercayaan normatif membuat seorang individu terpengaruh untuk
melakukan sebuah perilaku tertentu dikarenakan pengaruh dari luar berupa pendapat orang
penting atau tokoh ternama. Sedangkan motivasi akan membuat seorang individu terpengaruh
untuk melakukan sebuah perilaku tertentu dilihat dari kesanggupan individu dalam menerima
saran yang disampaikan oleh pihak lain/lingkungan disekitarnya (Dhuha Hanif, 2021).
Persepsi Kontrol Perilaku
Menurut (Nugroho et al., 2018; Rohmah & Martini, 2021) persepsi kontrol perilaku
berperan sebagai salah satu penentu atas keinginan berperilaku. Persepsi atas kemudahan
maupun kesulitan saat melakukan sebuah perilaku tertentu didasari pada pengalaman seorang
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
684
individu terhadap perilaku tersebut, sehingga halangan yang muncul bisa diantisipasi dengan
baik. Maka, bisa disimpulkan bahwa walaupun antara persepsi kontrol perilaku dan kontrol
individu tidak berhubungan secara langsung, tetapi lain halnya dengan perilaku individu
(Dhuha Hanif, 2021).
Kedua komponen (kontrol keyakinan dan kekuatan faktor pengendalian) yang
menekankan tentang persepsi kontrol perilaku bertujuan untuk mengendalikan perilaku.
Menurut Ajzen, kontrol keyakinan adalah bagian dari pengalaman seseorang sebelumnya
terkait keyakinan atas sumber daya dan peluang yang ada, atau pengaruh informasi terdahulu
baik yang meringankan atau menambah tingkat kesulitan untuk melakukan perilaku tertentu
(Ayudya & Wibowo, 2018). Sedangkan kekuatan faktor pengendalian merupakan akses atas
faktor penentu yang menunjang sebuah perilaku tertentu.
Behavior Intention atau Niat Penggunaan
Menurut Taylor dan Baker (Utami & Kusumawati, 2017), niat penggunaan didefinisikan
sebagai sebuah keinginan seorang individu dalam hal penggunaan kembali terhadap sesuatu
pada saatnya diperlukan kembali.
Ajzen menguatkan bahwa sikap, norma, dan persepsi menunjukkan hubungan positif
dengan niat penggunaan yang ada pada perilaku seorang individu dan pada akhirnya perilaku
seorang individu bisa diprediksi dengan baik dan benar (Dhuha Hanif, 2021).
Penelitian/Kajian Terdahulu
Tabel 2. Penelitian/Kajian Sebelumnya
Nama Peneliti
Judul Jurnal
Variabel
Kesimpulan
Rohmah, R. S., &
Martini, E.
(2021)
Analisis Niat
Konsumen dalam
menggunakan
QRIS di Surakarta
berdasarkan Model
Decompossed
Theory of Planned
Behavior
Variabel Independen:
Sikap, kesadaran,
ketidakpastian, kompatibilitas,
keunggulan, norma subjektif,
keyakinan normatif, kontrol
perilaku, efikasi diri dan
kondisi fasilitatif
Variabel Dependen:
Niat menggunakan QRIS
Sikap, kesadaran, ketidakpastian,
kompatibilitas, keunggulan,
keyakinan normatif, kontrol
perilaku, efikasi diri dan kondisi
fasilitatif memiliki pengaruh
signifikan terhadap niat
menggunakan QRIS (Rohmah &
Martini, 2021)
Nugroho, A.,
Najib, M., &
Simanjuntak, M.
(2018)
Factors affecting
consumer interest
in electronic money
usage with Theory
of Planned
Behavior (TPB)
Variabel Independen:
Attitude towards behavior,
subjective norms, and
perceived behavioral control
Variabel Dependen:
Behavior intention in using
electronic money
Attitude towards behavior didn’t
affect behavior intention in using
electronic money. However,
subjective norms and perceived
behavioral control affected
behavior intention in using
electronic money (Nugroho et al.,
2018)
Dengan latar belakang dan penelitian sebelumnya, maka kerangka konseptual yang
digambar dalam penelitian ini adalah:
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
685
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Dengan kerangka konseptual yang digambarkan diatas, hipotesis yang bisa dirumuskan:
1. H1: Sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
2. H2: Norma subjektif memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
3. H3: Persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
4. H4: Sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku bersama-sama
memiliki pengaruh kepada niat menggunakan QRIS
METODE
Jenis metode penelitian yang diterapkan adalah metode quantitative explanatory. Dari
pengajuan hipotesis di penelitian ini, penggunaan metode ini dikhususkan untuk membuktikan
kejelasan hubungan variabel antara satu dengan yang lain (Sugiyono, 2019). Lokasi penelitian
dilakukan dikota Tanjung Balai dengan objek penelitian adalah masyarakat yang
menggunakan layanan aplikasi QRIS. Populasi penelitian merupakan masyarakat kota
Tanjung Balai yang menggunakan layanan aplikasi QRIS. Dikarenakan populasi yang besar
dan tidak diketahui, maka peneliti menggunakan formula Lemeshow dalam menentukan
sampel penelitian.
Keterangan:
n = ukuran/besar sampel
z = 1,96 (nilai tabel z, alpha 95%)
p = 0,5 (fokus 50%)
d = alpha 10% atau 0,10
Melalui rumus diatas, diperolah jumlah n adalah 96,04. Peneliti mengambil 100 orang
(pembulatan) sebagai sampel yang sudah menggunakan layanan aplikasi QRIS di Kota
Tanjung Balai. Penelitian ini mengkombinasikan 2 teknik pengambilan sampel, yaitu: (1)
Purposive Sampling, dimana sampel diambil secara sengaja (purposive) di Kota Tanjung Balai,
dan (2) Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel ditujukan kepada siapapun
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
686
responden yang ditemui peneliti saat penyebaran kuesioner dan selama menggunakan layanan
QRIS (Sharma, 2017). Kuesioner online dalam bentuk Google Form dibagikan kepada sampel
sebagai upaya pengumpulan data. Penilaian jawaban responden pada skala Likert disajikan
pada tabel berikut:
Dalam penelitian ini, teknik analisis data mencakup:
a. Uji t diterapkan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara
individual kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berdasarkan nilai signifikansi, maka
syarat pengambilan keputusan yang berlaku adalah:
1. Apabila nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel bebas memiliki pengaruh secara
individual kepada variabel terikat.
2. Apabila nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh
secara individual kepada variabel terikat.
b. Uji F diterapkan untuk mengukur apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara
bersama-sama kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berdasarkan nilai signifikansi,
maka syarat pengambilan keputusan yang berlaku adalah:
1. Jika nilai Sig. F < 0,05, artinya variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-
sama kepada variabel terikat.
2. Jika nilai Sig. F > 0,05, artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh secara
bersama-sama kepada variabel terikat.
c. Uji regresi linear berganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar variabel bebas
memiliki pengaruh kepada variabel terikat (Ghozali, 2018). Berikut persamaan regresi:
Y = α + ß1X1 + ß 2X2 + ß 3X3 + (1)
Keterangan:
Y : variabel terikat yaitu niat penggunaan QRIS
α : konstanta regresi
ß : koefisien regresi
X1: variabel bebas yaitu sikap terhadap perilaku
X2: variabel bebas yaitu norma subjektif
X3: variabel bebas yaitu persepsi kontrol perilaku
: error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti memulai pengujian alat penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas.
Kesimpulan dari hasil uji alat penelitian termasuk valid dan reliabel. Kemudian data diteruskan
dengan pengujian normalitas dan hasilnya adalah berdistribusi normal. Setelah data diolah
dengan perangkat lunak, maka berikut hasil pengolahannya.
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
687
Tabel 3. Hasil Data Pengolahan
Uji Penelitian
Hasil Penelitian
Simultan F / Sig.
55,498 / 0,000
Parsial thitung / Sig.
X1 (sikap terhadap perilaku) = 2,926 / 0,004
X2 (norma subjektif) = 2,678 / 0,009
X3 (persepsi kontrol perilaku) = 7,431 / 0,000
Regresi Linear Berganda
Y = α + ß 1X1 + ß 2X2 + ß 3X3 +
B = 0,468 + 0,075X1 + 0,049X2 + 0,276X3 +
R-Square / Adjusted R-Square
0,634 / 0,623
Pada tabel 3 diatas, hasil pengolahan data dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai F hitung adalah 55,498 dan nilai sig F adalah 0,000 (< 0,05) yang artinya sikap
terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh
secara bersama-sama kepada niat menggunakan QRIS.
b. Nilai thitung bisa dijelaskan bahwa:
1. Nilai thitung sikap terhadap perilaku adalah 2,926 dan nilai signifikansi adalah 0,004 (<
0,05), yang artinya sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh secara individual
kepada niat menggunakan QRIS.
2. Nilai thitung norma subjektif adalah 2,678 dan nilai signifikansi adalah 0,009 (< 0,05),
yang artinya norma subjektif memiliki pengaruh secara individual kepada niat
menggunakan QRIS.
3. Nilai thitung persepsi kontrol perilaku adalah 7,431 dengan nilai signifikansi adalah
0,000 (< 0,05), yang artinya persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh secara
individual kepada niat menggunakan QRIS.
c. Nilai konstanta adalah 0,468, apabila sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi
kontrol perilaku merupakan 0 (nol), maka niat menggunakan QRIS sebesar 0,468. Artinya:
1. Koefisien sikap terhadap perilaku adalah sebesar 0,075, yang berarti setiap bertambah
atau meningkatnya 1 satuan sikap terhadap perilaku, maka akan meningkatkan nilai
niat menggunakan QRIS sebesar 0,075 kali.
2. Koefisien norma subjektif adalah sebesar 0,049, yang berarti setiap bertambah atau
meningkatnya 1 satuan norma subjektif, maka akan meningkatkan nilai niat
menggunakan QRIS sebesar 0,049 kali.
3. Koefisien persepsi kontrol perilaku adalah sebesar 0,276, yang berarti setiap
bertambah atau meningkatnya 1 satuan persepsi kontrol perilaku, maka secara pasti
akan meningkatkan nilai niat menggunakan QRIS sebesar 0,276 kali.
d. Nilai Adjusted R-Square adalah 0,623. Maksudnya ada 62,3% pengaruh niat menggunakan
QRIS kepada sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku.
Kemudian, sisa 0,377 atau 37,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang memiliki hubungan
dengan niat menggunakan QRIS.
KESIMPULAN
Penelitian ini mengacu kepada teori TPB atau Theory of Planned Behavior yang terdiri
dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku yang diprediksi
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
688
dapat mempengaruhi niat masyarakat kota Tanjung Balai dalam menggunakan layanan aplikasi
QRIS. Uji hipotesis menyimpulkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan
persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh secara bersama-sama dan individual kepada niat
menggunakan QRIS.
Berdasarkan hasil analisis, ada 62,3% pengaruh niat menggunakan QRIS kepada sikap
terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Kemudian, sisa 37,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang memiliki hubungan dengan niat menggunakan QRIS.
Sehingga, untuk penelitian berikutnya, disarankan agar meneliti variabel bebas lainnya yang
mempengaruhi niat menggunakan QRIS terutama dimensi yang berkaitan dengan teori TPB.
Selain itu, diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah ukuran sampel
yang kredibel, dan variasi variabel bebas supaya bisa memperoleh hasil yang komprehensif
dan lebih berkualitas.
REFERENSI
Ajzen, I. (2020). The theory of planned behavior: Frequently asked questions. Human
Behavior and Emerging Technologies, 2(4), 314–324.
Al-Swidi, A., Huque, S. M. R., Hafeez, M. H., & Shariff, M. N. M. (2014). The role of
subjective norms in theory of planned behavior in the context of organic food
consumption. British Food Journal.
Astari, A., Yasa, N., Sukaatmadja, I., & Giantari, I. (2022). Integration of technology
acceptance model (TAM) and theory of planned behavior (TPB): An e-wallet behavior
with fear of covid-19 as a moderator variable. International Journal of Data and
Network Science, 6(4), 1427–1436.
Ayudya, A. C., & Wibowo, A. (2018). The intention to use e-money using theory of planned
behavior and locus of control. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2), 335–349.
bi.go.id. (2021). BI dan Industri Targetkan Perluasan QRIS Capai 12 Juta Merchant di 2021. In
Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-
release/Pages/sp_233721.aspx
book.dailysocial.Id. (2021). Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar “Mobile Wallet” di
Indonesia | Dailysocial.id. In Dailysocial.Id (p. 2).
https://books.dailysocial.id/post/laporan-boku-ovo-pimpin-pangsa-pasar-mobile-wallet-
di-indonesia
Chayomchai, A., Phonsiri, W., Junjit, A., Boongapim, R., & Suwannapusit, U. (2020). Factors
affecting acceptance and use of online technology in Thai people during COVID-19
quarantine time. Management Science Letters, 10(13), 3009–3016.
Conner, M. (2020). Theory of planned behavior. Handbook of Sport Psychology, 1–18.
Dhuha Hanif, B. (2021). PENGARUH ATTITUDE TOWARDS USING, SUBJECTIVE
NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP MINAT
PENGGUNAAN DOMPET DIGITAL (STUDI KASUS MAHASISWA IAIN
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
689
PURWOKERTO). IAIN Purwokerto.
Dzulhaida, R., & Rifaldi Windya Giri, R. (2018). Analisis minat masyarakat terhadap
penggunaan layanan e-money di Indonesia dengan menggunakan model modifikasi
unified theory of acceptance and use technology 2 (UTAUT 2). Majalah Ilmiah
UNIKOM, 15.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Karniawati, N. P. A., Darma, G. S., Mahyuni, L. P., & Sanica, I. G. (2021). Community
Perception of Using QR Code Payment in Era New Normal. PalArch’s Journal of
Archaeology of Egypt/Egyptology, 18(1), 3986–3999.
medanbisnisdaily.com. (2021). Lampaui Target 2021, Sudah 530.853 Merchant di Sumut
Pakai QRIS.
https://medanbisnisdaily.com/news/online/read/2021/11/26/146599/lampaui_target_202
1_sudah_530_853_merchant_di_sumut_pakai_qris/
Nugroho, A., Najib, M., & Simanjuntak, M. (2018). Factors Affecting Consumer Interest In
Electronic Money Usage With Theory Of Planned Behavior (TPB). Journal of
Consumer Sciences, 3(1), 15. https://doi.org/10.29244/jcs.3.1.15-27
Oentario, Y., Harianto, A., & Irawati, J. (2017). Pengaruh Usefulness, Ease of Use, Risk
Terhadap Intentionto Buy Onlinepatisserie Melalui Consumer Attitude Berbasis Media
Sosial Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 11(1), 26–31.
Prabandari, S. P., & Sholihah, P. I. (2015). The influence of theory of planned behavior and
entrepreneurship education towards entrepreneurial intention. Journal of Economics,
Business, & Accountancy Ventura, 17(3), 385–392.
Rohmah, R. S., & Martini, E. (2021). Analisis Niat Konsumen Dalam Menggunakan Qris Di
Surakarta Berdasarkan Model Decompossed Theory Of Planned Behavior.
EProceedings of Management, 8(3).
Saputri, O. B. (2020). Preferensi konsumen dalam menggunakan quick response code
indonesia standard (qris) sebagai alat pembayaran digital. KINERJA, 17(2), 237–247.
Setyawati, R. E. (2020). Pengaruh Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use Terhadap
Behavioral Intention To Use dengan Atittude Towards Using sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Gopay Dikota Yogyakarta). Jurnal Ekobis Dewantara,
3(1), 39–51.
Sharma, G. (2017). Pros and cons of different sampling techniques. International Journal of
Applied Research, 3(7), 749–752.
Silaen, M. F., Manurung, S., & Nainggolan, C. D. (2021). The Effect of Using Indonesian
Standard Quick Response Code (QRIS) on Increasing Sales to Merchants in
Pematangsiantar City. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-
Journal): Humanities and Social Sciences, 4(4), 11140–11148.
Sugiyono, D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
© Arwin Arwin1*, Yuliana Yuliana2, Weny Weny3, Candy Lo4, Julianna Kuan5
Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis)
690
Utami, S. S., & Kusumawati, B. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi minat penggunaan e-
money (Studi pada mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta). BALANCE: Economic,
Business, Management and Accounting Journal, 14(02).
Widyastuti, K., Handayani, P. W., & Wilarso, I. (2017). Tantangan dan hambatan
implementasi uang elektronik di Indonesia: Studi kasus Pt xyz. Jurnal Sistem Informasi,
13(1), 38–48.
Wu, B., & Chen, X. (2017). Continuance intention to use MOOCs: Integrating the technology
acceptance model (TAM) and task technology fit (TTF) model. Computers in Human
Behavior, 67, 221–232.