Article

Konsep Belajar dalam Perspektif Anwar Muhammad al-Syarqawi dan Albert Bandura serta Implikasinya dalam Pembelajaran di Sekolah

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.

Abstract

artikel ini mengkaji tentang konsep belajar dalam pandangan Anwar Muhammad al-Syarqawi dan Albert Bandura terkait konsep belajar. Kedua tokoh bisa diklasifikasikan ke dalam neo-behaviorisme, yang memandang perilaku bukan sebatas interaksi stimulus-respon, namun terdapat hal yang lebih kompleks yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan klasifikasi analisis teori. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori belajar al-Syarqawi dan Bandura sama-sama mengaitkan aspek format internal individu dan lingkungan (sosial) dalam pembentukan proses belajar/berperilaku. Hanya saja al-Syarqawi lebih menekankan pada aspek latihan-latihan dan pengalaman, sedangkan teori belajar Bandura yang disebut dengan social learning theory yang menitikberatkan pada aspek peniruan (modeling) dan efikasi diri.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the author.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Agar belajar menjadi menyenangkan maka belajar seharusnya memiliki aktivitas untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru. Aktivitas belajar yang dipilih harus menjembatani antara pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun peserta didik. Tindakan untuk menjembatani yaitu, memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja.Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah menekankan tentang pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Peserta didik mengatur dan menyusun semua informasi dalam kode-kode tertentu. Proses penyusunan setiap kode dilakukan berulang-ulang, sehingga peserta didik kapan saja dengan tepat dapat memberi tanggapan aktual. Perilaku belajar peserta didik adalah hasil dari kemampuan peserta didik memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki. Peserta didik didorong agar berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.
Article
Full-text available
Path analysis was used to test the influence of math self-efficacy and general mental ability on the math problem-solving performance of 329 high school students. A model that also included math anxiety, gender, and math level accounted for 60% of the variance in performance. Ability and self-efficacy had strong direct effects on performance. Ability also had a strong direct effect on self-efficacy, which mediated the indirect effect of ability and level on performance. Self-efficacy had a strong direct effect on anxiety, which had a weak direct effect on performance. Although girls and boys did not differ in self-efficacy, girls reported higher anxiety. Most students were overconfident about their math capability. Results support the hypothesized role of self-efficacy in Bandura′s (1986) social cognitive theory.
Article
Full-text available
Albert Bandura dilahirkan pada tanggal 4 Desember 1925 di Mundare, sebuah kota kecil di barat daya Alberta, Kanada, sekitar 50 mil sebelah timur Edmonton. Berasal dari keluarga keturunan Eropa Timur. Ayahnya dari Krakow Polandia dan ibunya dari Ukraina. Pada tahun 1952 Albert Bandura menikah dengan Virginia Varns dan dikaruniai dua orang anak, Mary dan Carol. Bandura belajar bersama Robert Sears, salah satu perintis teori belajar sosial lainnya dan mengambil gelar diplomanya dari University of British Columbia dan gelar kesarjanaan psikologinya dari University of Iowa. Karena reputasinya, pada tahun 1974 dia dipercaya menjabat sebagai Presiden Asosiasi Psikologi Amerika (APA). Sebagai ahli dibidang psikologi, dia percaya bahwa proses transfer keilmuan atau pendidikan, tak lepas dari norma-norma moral yang berlaku di masyarakat hingga nilai-nilai dari norma tersebut diejawantahkan dalam prilaku siswa sehari-hari. Atas dasar asumsi tersebut, maka teori pembelajaran Albert Bandura disebut sosial kognitif karena proses kognitif dalam diri individu memegang peranan dalam pembelajaran, sedangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkungan sosial. Proses tahapan-tahapan dalam pembelajaran social kognitif meliputi: Tahap perhatian (attentional phase), Tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase), Tahap reproduksi (reproduction phase) dan tahap motivasi (motivation phase). Teori pembelajaran sosial ini menekankan kepada proses bagaimana anak-anak belajar norma-norma kemasyarakatan. Jika pesan yang disampaikan bersifat positif, anak-anak menerimanya dengan baik dan pengaruh lainnya adalah sama positifnya, maka anak itu akan cenderung untuk membesar dengan nilai-nilai yang baik. Begitu juga sebaliknya.
Article
Setiap individu tentu akan merasa asing ketika berada di tengah lingkungan yang berbeda dari budaya asalnya. Hal yang demikian juga dialami oleh beberapa mahasantri kampus IDIA Prenduan, dimana mahasantri mengalami gegar budaya pendidikan khususnya bagi mahasantri baru. Hal ini dikarenakan budaya pendidikan kepesantrenan yang ada di Kampus IDIA Prenduan berbeda dengan budaya pendidikan tempat tinggal mereka sebelumnya. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti terkait gegar budaya pendidikan mahasantri dan faktor penyebabnya. Dalam penelitian ini peneliti memilih penggunaan pendekatan kualitatif lapangan, dengan jenis penelitian berupa penelitian deskriptif, data-data yang diperoleh dari penelitian ini melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Dan yang menjadi subjek penelitian adalah Mahasantri Intensif IDIA Prenduan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Yang akan diambil sampel dari penelitian ini ialah 14 mahasantri IDIA Prenduan yang mengalami gegar budaya pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Gegar budaya pendidikan sebagai sebuah reaksi individu dalam penyesuaian diri terhadap budaya pendidikan dan lingkungan baru. Adapun faktor yang mempengaruhi gegar budaya pendidikan Mahasantri ada dua faktor; pertama, karena tingkat perbedaan atau ketimpangan yang jauh antara kebudayaan pendidikan lama dengan kebudayan pendidikan baru. Kedua, karena perbedaan kepribadian individu itu sendiri. Gegar budaya pendidikan yang dialami mahasantri IDIA Prenduan sejalan teori pembelajaran sosial (social learning) Albert Bandura, dimana Mahasantri melalui proses pengamatan dalam melakukan penyesuaian terhadap kondisi budaya dan lingkungan yang dihadapi.
Article
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran, Teori belajar behaviorisme berorientasi pada “hasil yang dapat diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara obyektif”. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behaviorisme adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasarkan pada perilaku yang tampak dalam pembelajaran peserta didik
Book
To do solid academic research, college students need to look beyond the computer search engine. This short, practical book introduces students to the important components of the information-seeking process. The Elements of Library Research provides a foundation for success in any research assignment, from a freshman paper to a senior thesis. Unlike guides that describe the research process but do not explain its logic, this book focuses entirely on basic concepts, strategies, tools, and tactics for research--in both electronic and print formats. Drawing on decades of experience with undergraduates, reference librarian Mary George arms students with the critical thinking skills and procedures they need to approach any academic project with confidence. Ways to turn a topic into a research question. Techniques for effective online searches. How to evaluate primary and secondary sources. When and how to confer with reference librarians and faculty. How to avoid plagiarism. Glossary of key terms, from Boolean search to peer review. Checklists, timelines, and hints for successful research projects.
Article
In this article, I review the diverse ways in which perceived self-efficacy contributes to cognitive development and functioning. Perceived self-efficacy exerts its influence through four major processes. They include cognitive, motivational, affective, and selection processes. There are three different levels at which perceived self-efficacy operates as an important contributor to academic development. Students' beliefs in their efficacy to regulate their own learning and to master academic activities determine their aspirations, level of motivation, and academic accomplishments. Teachers' beliefs in their personal efficacy to motivate and promote learning affect the types of learning environments they create and the level of academic progress their students achieve. Faculties' beliefs in their collective instructional efficacy contribute significantly to their schools' level of academic achievement. Student body characteristics influence school-level achievement more strongly by altering faculties' beliefs in their collective efficacy than through direct affects on school achievement.
Article
The present article presents an integrative theoretical framework to explain and to predict psychological changes achieved by different modes of treatment. This theory states that psychological procedures, whatever their form, alter the level and strength of self-efficacy. It is hypothesized that expectations of per- sonal efficacy determine whether coping behavior will be initiated, how much effort will be expended, and how long it will be sustained in the face of ob- stacles and aversive experiences. Persistence in activities that are subjectively threatening but in fact relatively safe produces, through experiences of mastery, further enhancement of self-efficacy and corresponding reductions in defensive behavior. In the proposed model, expectations of personal efficacy are derived from four principal sources of information: performance accomplishments, vicarious experience, verbal persuasion, and physiological states. The more de- pendable the experiential sources, the greater are the changes in perceived self- efficacy. A number of factors are identified as influencing the cognitive processing of efficacy information arising from enactive, vicarious, exhortative, and emotive sources. The differential power of diverse therapeutic procedures is analyzed in terms of the postulated cognitive mechanism of operation. Findings are reported from microanalyses of enactive, vicarious, and emotive modes of treatment that support the hypothesized relationship between perceived self-efficacy and be- havioral changes. Possible directions for further research are discussed.
At-Ta'allum: Naẓariyāt wa Taṭbīqāt
  • Anwar Al-Syarqawi
  • Muhammad
Al-Syarqawi, Anwar Muhammad. 2012. At-Ta'allum: Naẓariyāt wa Taṭbīqāt. Kairo: Maktabah al-Anjilu al-Mishriyah.
Pembentukan dan Proses Kreatif Perspektif Behaviorisme
  • Irwan Ledang
Ledang, Irwan. 2015. "Pembentukan dan Proses Kreatif Perspektif Behaviorisme". HIKMAH. Vol. 4. No.1.
Penerapan Teori Belajar Behavioristik Skinner dalam Pembelajaran Baca Tulis al-Qur"an di SDIT Alam Nurul Islam Yogyakarta
  • Suyadi Murniyati Dan
Murniyati dan Suyadi. 2021. "Penerapan Teori Belajar Behavioristik Skinner dalam Pembelajaran Baca Tulis al-Qur"an di SDIT Alam Nurul Islam Yogyakarta".
Relevansi Teori Belajar Behaviorisme terhadap Pendidikan Agama Islam
  • Yoga Pratama
  • Anjas
Pratama, Yoga Anjas. 2019. "Relevansi Teori Belajar Behaviorisme terhadap Pendidikan Agama Islam". AL-THARIQAH. Vol. 4. No. 1. DOI: https://doi.org/10.25299/althariqah.2019.vol4(1).2718
Teori Belajar Behavioristik Menurut Perspektif Islam
  • Evi Rufaedah
  • Aeni
Rufaedah, Evi Aeni. 2018. "Teori Belajar Behavioristik Menurut Perspektif Islam". Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam. Vol.4. No.1. DOI: https://doi.org/ 10.5281/zenodo.3550518
Revolusi Kognitif Melalui Penerapan Pembelajaran Teori Bruner dalam Menyempurnakan Pendekatan Perilaku (Behavioural Approach
  • Rochanda Wiradintana
Wiradintana, Rochanda. 2018. "Revolusi Kognitif Melalui Penerapan Pembelajaran Teori Bruner dalam Menyempurnakan Pendekatan Perilaku (Behavioural Approach)". OIKIS, Vol. 2. No. 1.