Content uploaded by Lasinta Ari Nendra Wibawa
Author content
All content in this area was uploaded by Lasinta Ari Nendra Wibawa on Jan 12, 2022
Content may be subject to copyright.
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 72
JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS TIDAR (2021) 000–000
Available online at www.jurnal.untidar.ac.id
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING
Journal homepage: http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/mechanical/index
Pengaruh Jumlah Ulir dan Variasi Beban terhadap Kekuatan
Sambungan Cap dan Tabung Roket Dextrose Menggunakan
Metode Elemen Hingga
Lasinta Ari Nendra Wibawaa,*, Adi Farmasiantorob, Abdillah Hasanc, Diyat Muhdiyata,
Iyus Rusyanaa, Yopie Kristiyanaa, Unggul Satrio Yudhotomoa
aBalai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut, Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), Jln. Cilauteureun Cikelet, Garut 44177, Indonesia
bPusat Teknologi Satelit, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jln. Cagak Satelit No. 8 Km 0,4
Rancabungur, Bogor 16310, Indonesia
cPerhimpunan Roket Amatir Indonesia (PERISAI), Perumahan Bukit Pertanian, Jln. Cendana Raya No.
37 Tirtajaya Sukmajaya, Depok, Indonesia
*Correspondence email: lasinta.ari@lapan.go.id
Keyword:
ansys workbench
finite element
method
dextrose rocket
thread joint
square thread
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of the number of threads and load variations on
the strength of the connection between the cap and tube of the Dextrose rocket using
the finite element method. The rocket cap and tube use Al 6063-T5. The thread used
is the type of square thread with variations in the number of threads 5 and 6 pieces.
The loading was varied 4, 5, 6, and 7 kN. Finite element analysis was carried out
with the help of Ansys Workbench software. Static stress simulation results show the
greater the loading, the higher the maximum von Mises stress. The maximum von
Mises stress decreases as the number of threads increases. Square threaded joints
with variations in the number of threads 5 and 6 can withstand a static load of up to
6 kN because they have a safety factor of more than 1.25.
Kata Kunci:
ansys workbench
metode elemen
hingga
roket dextrose
sambungan ulir
ulir persegi
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh jumlah ulir dan variasi beban terhadap
kekuatan sambungan cap dan tabung roket Dextrose menggunakan metode elemen
hingga. Cap dan tabung roket menggunakan Al 6063-T5. Ulir yang digunakan yaitu
jenis ulir persegi dengan variasi jumlah ulir 5 dan 6 buah. Pembebanan divariasikan
4, 5, 6, dan 7 kN. Analisis elemen hingga dilakukan dengan bantuan software Ansys
Workbench. Hasil simulasi tegangan statis menunjukkan semakin besar pembebanan,
maka semakin tinggi tegangan von Mises maksimum. Tegangan von Mises
maksimum menurun seiiring peningkatan jumlah ulir. Sambungan ulir persegi
dengan variasi jumlah ulir 5 dan 6 dapat menahan beban statis hingga 6 kN karena
memiliki faktor keamanan lebih dari 1,25.
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 73
PENDAHULUAN
Roket Dextrose merupakan salah satu jenis
roket amatir yang menggunakan bahan bakar Kalium
Nitrat dan Dextrose dengan rasio atau perbandingan
65 persen dibanding 35 persen [1], [2]. Roket
Dextrose sering digunakan dalam riset mahasiswa di
beberapa perguruan tinggi di dunia [3]–[8].
Roket Dextrose terdiri dari beberapa bagian
seperti halnya roket pada umumnya, yaitu hidung
roket (nose cone), tutup (cap), muatan (payload),
motor roket, tabung roket, pemantik (igniter), bahan
bakar (fuel), dan nosel. Motor roket merupakan
bagian penting dari roket Dextrose yang menentukan
besarnya gaya dorong (thrust) dari roket tersebut.
Motor roket adalah bagian yang sangat
penting dari roket, dan sering gagal pada
sambungannya. Kegagalan dapat terjadi pada
sambungan antara tabung roket dengan tutup atau
nosel. Sambungan adalah lokasi di mana tegangan
terkonsentrasi karena tekanan internal dari
pembakaran bahan bakar roket. Analisis tegangan
statis penelitian sebelumnya dari motor roket
menunjukkan bahwa tegangan von Mises maksimum
selalu terjadi pada sambungan [1], [2], [9]–[11].
Beberapa penelitian pendahuluan dari roket
Dextrose telah membahas tabung roket dengan
diameter 32 mm yang diasumsikan dengan prinsip
bejana tekan [1], [2]. Penelitian tersebut
menggunakan variasi ketebalan dinding, ketebalan
cap, radius fillet, panjang tabung, dan tekanan
internal. Namun, penelitian yang membahas tentang
penyambungan tabung roket dengan komponen lain
seperti cap dan nosel masih sedikit. Padahal titik
kritis tegangan von Mises maksimum terjadi pada
sambungan. Oleh karena itu, penelitian tentang
pengaruh variasi beban dan jenis ulir terhadap
kekuatan sambungan tutup dan tabung roket penting
untuk dilakukan.
Sambungan ulir sering digunakan untuk
menyambung silinder dan pipa, terutama yang
berdiameter tidak terlalu besar. Sambungan juga
digunakan untuk menghubungkan tabung roket ke
tutup dan tabung roket ke nosel. Penyambungan dua
komponen dengan menggunakan sambungan ulir
perlu diperhatikan dengan cermat untuk menghindari
kegagalan yang tidak diinginkan. Ada beberapa jenis
ulir, yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda. Pemilihan ulir dan jumlah ulir sangat
bergantung pada karakteristik penggunaannya. Oleh
karena itu, penelitian tentang pengaruh jumlah ulir
dan variasi beban perlu dilakukan untuk
menghasilkan desain sambungan yang sesuai dengan
yang diharapkan. Selain itu, kekuatan sambungan
sangat menentukan hasil uji hidrostatik tabung roket.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh jumlah ulir dan variasi beban terhadap
kekuatan sambungan antara cap dan tabung roket
Dextrose menggunakan metode elemen hingga. Jenis
ulir yang digunakan yaitu ulir persegi (square thread)
dengan jumlah ulir 5 dan 6 buah. Beban sambungan
ulir divariasikan 4, 5, 6, dan 7 kN. Bahan cap dan
tabung roket adalah Al 6063-T5 seperti pada
penelitian sebelumnya [1], [2]. Cap bertindak sebagai
ulir eksternal (male thread), sedangkan tabung roket
bertindak sebagai ulir internal (female thread).
Dalam beberapa penelitian, cap bertindak sebagai pin
thread, sedangkan tabung roket bertindak sebagai
box thread. [12]–[19].
Analisis sambungan ulir dilakukan dengan
bantuan perangkat lunak Ansys Workbench. Ansys
merupakan software tipe CAE yang banyak
digunakan untuk analisis di bidang penerbangan dan
antariksa, termasuk teknologi roket [20], [21], [30]–
[35], [22]–[29]. Ansys sering digunakan untuk
mensimulasikan model komputer dari komponen
mesin untuk menganalisis kekuatan dalam menahan
beban di lingkungan kerjanya.
METODE
Bahan yang digunakan untuk cap and tabung
roket adalah Al 6063-T5. Keunggulannya antara lain
kekuatan luluh sedang, sifat mampu bentuk yang
baik, tahan korosi, dan massa jenis ringan. Tabel 1
menunjukkan sifat mekanik Al 6063-T5.
Tabel 1. Sifat mekanik Al 6063-T5.
Parameter
Keterangan
Material
Al 6063-T5
Density
2,85 g/cm3
Yield strength
145 MPa
Tensile strength
186 MPa
Young modulus
68,9 GPa
Poisson’s ratio
0,33
Simulasi sambungan ulir antara cap dan
tabung roket dimodelkan menggunakan sumbu
simetris 2D. Model 2D axisymmetric memiliki
keunggulan khusus yaitu menghemat waktu
komputasi karena membutuhkan elemen yang lebih
sedikit dibandingkan model 3D sehingga proses
meshing lebih cepat. Selain itu, kesalahan
konvergensi akan berkurang sehingga akan diperoleh
hasil yang sangat akurat. Model ini juga menawarkan
solusi lengkap dibandingkan solusi dalam model 3D
yang hanya terlihat di permukaan.
Gambar 1 mengilustrasikan cap dan tabung
roket dalam bentuk 3 dimensi (3D) yang merupakan
obyek yang akan disambung. Simulasi model
menggunakan sumbu simetri 2D. Cap roket memiliki
diameter luar 32 mm dan panjang 20 mm. Tabung
roket memiliki diameter luar 32 mm, diameter dalam
29 mm, dan panjang 17 mm.
Kondisi batas berupa arah pembebanan dan
frictionless support ditunjukkan pada Gambar 2.
Tabel 2 menjelaskan detail parameter analisis elemen
hingga menggunakan Ansys. Koefisien gesekan cap
(Al 6063-T5) dan tabung roket (Al 6061-T5)
diasumsikan 0,3.
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 74
Gambar 1. Geometri cap (kiri) dan tabung roket (kanan).
Gambar 2. Kondisi batas: arah pembebanan (kiri) dan frictionless support (kanan) dan dari sambungan ulir
persegi.
Gambar 3. Proses meshing sambungan ulir persegi.
Tabel 2. Parameter ulir persegi menggunakan Ansys Workbench
Parameter
Ulir persegi (square thread)
Ukuran pitch
Diameter mayor
Diameter minor
Diameter pitch
Variasi jumlah ulir
Variasi beban
Ukuran elemen
Jumlah node
Jumlah elemen
2 mm
28 mm
26 mm
27 mm
5 dan 6 ulir
4, 5, 6, dan 7 kN
0,1 mm
99982
32900
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 75
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil simulasi tegangan von Mises maksimum
pada sambungan ulir persegi dengan variasi beban 4
kN dan jumlah ulir 5 buah yaitu 95,77 MPa (Gambar
4). Nilai tegangan von Mises tersebut masih berada
di bawah kekuatan luluh material Al 6063-T5, yaitu
145 MPa. Hal ini berarti komponen masih aman saat
pembebanan dan komponen dapat kembali ke bentuk
semula karena masih di bawah kekuatan luluhnya
(yield strength).
Tegangan von Mises maksimum meningkat
seiring dengan peningkatan beban (Tabel 3). Hal ini
berarti peningkatan beban berbanding lurus dengan
peningkatan tegangan von Mises maksimum.Namun,
tegangan von Mises maksimum berbanding terbalik
dengan jumlah ulir. Semakin banyak jumlah ulir,
tegangan von Mises maksimum semakin menurun
(Tabel 3). Tegangan von Mises maksimum terjadi
pada ulir pertama baik pada saat jumlah ulir 5
maupun jumlah ulir 6.
Gambar 4. Tegangan von Mises sambungan ulir
persegi dengan variasi jumlah ulir 5 buah dan beban
4 kN.
Tabel 3. Pengaruh variasi jumlah ulir dan beban
terhadap tegangan von Mises maksimum sambungan
ulir persegi.
Jumlah ulir
Beban
(kN)
Tegangan von Mises
maksimum (MPa)
5
4
95,77
5
5
119,72
5
6
143,66
5
7
167,60
6
4
91,18
6
5
113,97
6
6
136,77
6
7
159,56
Gambar 5 menunjukkan deformasi maksimum
pada sambungan ulir persegi dengan variasi beban 4
kN dan jumlah ulir 5 buah yaitu 0,0047 mm.
Deformasi maksimum berbanding lurus dengan
peningkatan beban dan berbanding terbalik dengan
jumlah ulir (Tabel 4).
Gambar 5. Deformasi sambungan ulir persegi
dengan variasi jumlah ulir 5 buah dan beban 4 kN.
Tabel 4. Pengaruh variasi jumlah ulir dan beban
terhadap deformasi maksimum sambungan ulir
persegi.
Jumlah ulir
Beban
(kN)
Deformasi
maksimum (mm)
5
4
0,0047
5
5
0,0059
5
6
0,0071
5
7
0,0083
6
4
0,0044
6
5
0,0055
6
6
0,0066
6
7
0,0077
Gambar 6 menjelaskan defofaktor keamanan
rmasi minimum pada sambungan ulir persegi dengan
variasi beban 4 kN dan jumlah ulir 5 buah yaitu 1,94.
Faktor keamanan pada simulasi ini berdasarkan
kekuatan tarik maksimum karena komponen roket
bersifat habis pakai dan tidak digunakan berulang-
ulang [36]. Faktor keamanan menurun dengan
bertambahnya beban dan berbanding terbalik dengan
kenaikan jumlah ulir (Tabel 3). Faktor keamanan
adalah rasio kekuatan Tarik maksimum material
terhadap tegangan von Mises maksimum. Oleh
karena itu, faktor keamanan berbanding terbalik
dengan tegangan von Mises maksimum. Semakin
tinggi tegangan von Mises maksimum, semakin
rendah faktor keamanan struktur atau komponen
tersebut.
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 76
Gambar 6. Faktor keamanan sambungan ulir
persegi dengan variasi jumlah ulir 5 buah dan beban
4 kN.
Tabel 5. Pengaruh variasi jumlah ulir dan beban
terhadap faktor keamanan minimum sambungan ulir
persegi.
Jumlah ulir
Beban
(kN)
Faktor
keamanan
5
4
1,94
5
5
1,55
5
6
1,29
5
7
1,11
6
4
2,04
6
5
1,63
6
6
1,36
6
7
1,17
Hasil simulasi tegangan statis menunjukkan
bahwa sambungan ulir persegi mampu menahan
beban statis hingga 6 kN baik untuk jumlah ulir 5
maupun jumlah ulir 6 karena memiliki faktor
keamanan lebih dari 1,25 (Tabel 3). Faktor keamanan
minimum untuk suatu komponen dapat menahan
beban statis adalah 1,25-2,00 [37].
SIMPULAN
Hasil simulasi tegangan statis menunjukkan
semakin besar pembebanan, maka semakin tinggi
tegangan von Mises maksimum. Tegangan von Mises
maksimum menurun seiiring peningkatan jumlah
ulir. Sambungan ulir persegi dengan variasi jumlah
ulir 5 dan 6 dapat menahan beban statis hingga 6 kN
karena memiliki faktor keamanan lebih dari 1,25.
DAFTAR PUSTAKA
[1] L. A. N. Wibawa, U. S. Yudhotomo, Y.
Haryanto, and A. Kurniawan, “Pengaruh
Ketebalan Dinding dan Tekanan Internal
terhadap Faktor Keamanan Tabung Motor
Roket Dextrose Menggunakan Ansys
Workbench,” Media Mesin Maj. Tek. Mesin,
vol. 22, no. 2, pp. 76–84, 2021.
[2] L. A. N. Wibawa, U. S. Yudhotomo, Y.
Haryanto, and R. L. Laksita, “Pengaruh
Panjang Tabung dan Radius Fillet Terhadap
Faktor Keamanan Tabung Motor Roket
Dextrose Menggunakan Ansys Workbench,”
Infotekmesin, vol. 12, no. 2, pp. 110–114,
2021.
[3] B. Huseyin, S. Çoban, and A. Yapıcı,
“Designing, Modeling and Simulation of
Solid Fuel Rocket ALP-01,” Eur. J. Sci.
Technol., no. 15, pp. 511–518, 2019.
[4] D. A. Singh, “Sugar Based Rocket
Propulsion System- Making, Analysis &
Limitations,” Int. J. Eng. Trends Appl., vol.
2, no. 5, pp. 30–37, 2013.
[5] B. Aliyu, C. Osheku, E. Oyedeji, M. Adetoro,
A. Okon, and C. Idoko, “Validating a Novel
Theoretical Expression for Burn time and
Average Thrust in Solid Rocket Motor
Design,” Adv. Res., vol. 5, no. 4, pp. 1–11,
2015.
[6] G. O. Adeniyi, I. Nkere, L. M. Adetoro, and
O. S. Sholiyi, “Performance Analysis of a
Dual-Fuel Sugar Based Solid Rocket
Propellant,” Eur. J. Eng. Technol. Res., vol.
6, no. 2, pp. 34–41, 2021.
[7] C. Américo, D. F. Moro, C. H. Marchi, and
F. Aguiar, “Development of a Ballistic
Evaluation Motor for Knsu Burn Rate
Measurements,” in 18th Brazilian Congress
of Thermal Sciences and Engineering, 2020,
vol. 2020.
[8] R. R. Salazar et al., “Design, construction
and experimental static testing of a solid
rocket motor,” Rev. UIS Ing., vol. 20, no. 2,
pp. 97–108, 2021.
[9] L. A. N. Wibawa, K. Diharjo, W. W.
Raharjo, and B. H. Jihad, “Stress Analysis of
Thick-Walled Cylinder for Rocket Motor
Case under Internal Pressure,” J. Adv. Res.
Fluid Mech. Therm. Sci., vol. 70, no. 2, pp.
106–115, 2020.
[10] L. A. N. Wibawa, K. Diharjo, W. Raharjo,
and B. H. Jihad, “The Effect of Fillet Radius
and Length of The Thick-Walled Cylinder on
Von Mises Stress and Safety Factor for
Rocket Motor Case,” AIP Conf. Proc., vol.
2296, no. 1, 2020.
[11] L. A. N. Wibawa, K. Diharjo, W. W.
Raharjo, Z. Arifin, D. Ariawan, and B. H.
Jihad, “Effect of Overlap Length and Surface
Roughness on Adhesive Joint Strength of
Composite Rocket Motor Case (GFRP) and
Cap (Al 6061),” J. Phys. Conf. Ser., 2021.
[12] Y. Wang, C. Qian, L. Kong, Q. Zhou, and J.
Gong, “Design optimization for the thin-
walled joint thread of a coring tool used for
deep boreholes,” Appl. Sci., vol. 10, no. 8,
2020.
[13] Y. Wang, B. Xia, Z. Wang, and C. Chai,
“Model of a new joint thread for a drilling
tool and its stress analysis used in a slim
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 77
borehole,” Mech. Sci., vol. 7, no. 2, pp. 189–
200, 2016.
[14] C. Shi, L. Tan, X. Zhu, K. Chen, and F.
Cheng, “Fracture Failure analysis and
research on Solid expandable tubular with
joint thread,” Eng. Fail. Anal., vol. 129, no.
July, p. 105658, 2021.
[15] J. Zheng and J. Yang, “Random fatigue
analysis of drill-pipe threaded connection,”
Int. J. Mater. Struct. Integr., vol. 10, no. 1,
pp. 34–51, 2016.
[16] R. R. Porcaro, L. C. Cândido, V. B. Trindade,
G. L. De Faria, and L. B. Godefroid,
“Evaluation of standard API casing
connections and parametric API Buttress
improvement by finite element analysis,”
Mater. Res., vol. 20, no. 1, pp. 130–137,
2017.
[17] S. Xu, C. Wang, S. Wang, L. Zhang, X. Li,
and H. Zhang, “Experimental study of
mechanical properties and residual stresses
of expandable tubulars with a thread joint,”
Thin-Walled Struct., vol. 115, no. February,
pp. 247–254, 2017.
[18] L. Dong, X. Zhu, and D. Yang, “Study on
mechanical behaviors of double shoulder
drill pipe joint thread,” Petroleum, vol. 5, no.
1, pp. 102–112, 2019.
[19] A. R. Shahani and S. M. H. Sharifi, “Contact
stress analysis and calculation of stress
concentration factors at the tool joint of a drill
pipe,” Mater. Des., vol. 30, no. 9, pp. 3615–
3621, 2009.
[20] V. Ramanjaneyulu, V. Balakrishna Murthy,
R. Chandra Mohan, and C. Naga Raju,
“Analysis of Composite Rocket Motor Case
using Finite Element Method,” Mater. Today
Proc., vol. 5, no. 2, pp. 4920–4929, 2018.
[21] Z. Wang, Q. Han, D. H. Nash, H. Fan, and L.
Xia, “Thermal buckling of cylindrical shell
with temperature-dependent material
properties: Conventional theoretical solution
and new numerical method,” Mech. Res.
Commun., vol. 92, pp. 74–80, 2018.
[22] A. K. Asraff, S. Sunil, R. Muthukumar, and
T. J. Ramanathan, “Stress analysis & life
prediction of a cryogenic rocket engine thrust
chamber considering low cycle fatigue, creep
and thermal ratchetting,” Trans. Indian Inst.
Met., vol. 63, no. 2–3, pp. 601–606, 2010.
[23] R. Harikrishnan and B. R. Lokavarapu,
“Design and analysis of rocket nozzle,”
Mater. Today Proc., vol. 38, pp. 3365–3371,
2020.
[24] L. A. N. Wibawa, “Effect of Fillet Radius of
UAV Main Landing Gear on Static Stress
and Fatigue Life using Finite Element
Method,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1811, no.
1, 2021.
[25] A. K. Asraff, R. Aparna, D. Kumaresan, and
R. Muthukumar, “Comparison of creep
properties of four copper alloys and creep
based stress analysis of a rocket engine
combustion chamber,” Procedia Eng., vol.
55, pp. 45–50, 2013.
[26] M. A. Degtyarev and K. V. Avramov,
“Numerical Simulation of the Stress-Strain
State of the Rocket Retention Module,”
Strength Mater., vol. 51, no. 5, pp. 707–714,
2019.
[27] B. Ropia, H. K. Shekhar, and D. G. Thakur,
“Study of Initial Pressure Rise in Multi Grain
Solid Propellant Rocket Motor,” Propellants,
Explos. Pyrotech., vol. 45, no. 5, pp. 741–
750, 2020.
[28] P. Sai Teja, B. Sudhakar, A. D. Dhass, R.
Krishna, and M. Sreenivasan, “Numerical
and experimental analysis of hydroxyl-
terminated poly-butadiene solid rocket motor
by using ANSYS,” Mater. Today Proc., vol.
33, pp. 308–314, 2020.
[29] L. A. N. Wibawa, “Effect of Bolt Hole Size
on Static Stress and Fatigue Life of UAV
Main Landing Gear Using Numerical
Simulation,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1811,
no. 1, 2021.
[30] A. Eswara Kumar, K. Somanadha Sastry, K.
Manideep, and M. Priyanka, “Dynamic
Analysis of Flex Seal of Solid Rocket Motor
Nozzle,” Mater. Today Proc., vol. 4, no. 2,
pp. 1590–1597, 2017.
[31] X. Guo, J. T. Zhang, M. Zhang, L. S. Liu, P.
C. Zhai, and Q. J. Zhang, “Effects of liner
properties on the stress and strain along
liner/propellant interface in solid rocket
motor,” Aerosp. Sci. Technol., vol. 58, pp.
594–600, 2016.
[32] A. K. Asraff, S. Sheela, A. Paul, A. Mathew,
and S. Savithri, “Cyclic Stress Analysis of a
Rocket Engine Thrust Chamber Using
Chaboche, Voce and Creep Constitutive
Models,” Trans. Indian Inst. Met., vol. 69,
no. 2, pp. 495–500, 2016.
[33] L. A. N. Wibawa and Tuswan, “Lightweight
Optimization Design of Thin-Walled
Cylindrical Rocket Motor Tube Using FEA,”
AIP Conf. Proc., 2022.
[34] A. Eswara Kumar, V. Balakrishna Murthy,
and R. Chandra Mohan, “Effect of Shim
Percentage on Non-Linear Static Behavior of
Flex Seal of Rocket Nozzle,” Mater. Today
Proc., vol. 2, no. 4–5, pp. 1427–1434, 2015.
[35] A. Eswara Kumar, V. Balakrishna Murthy,
R. Chandra Mohan, and D. Prakash, “Study
of Non-Linear Static Behavior of Flex Seal
of Rocket Nozzle byt Varying Number of
Shims,” Mater. Today Proc., vol. 2, no. 4–5,
pp. 1613–1621, 2015.
[36] L. A. N. Wibawa, K. Diharjo, W. W.
Raharjo, and B. H. Jihad, “Pengaruh
Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021. P-ISSN: 2598-7380 e-ISSN: 2613-9847 | 78
Ketebalan Cap dan Tekanan Internal
terhadap Tegangan Von Mises Silinder
Berdinding Tebal untuk Tabung Motor
Roket,” Teknik, vol. 41, no. 2, pp. 111–118,
2020.
[37] V. Dobrovolsky and K. Zablonsky, Machine
elements : a textbook. Moscow: Peace
Publisher, 1978.