The transformation of conventional mass media into digital has had an impact on human life in all aspects of life, especially patterns of thinking and social practices. Ironically, the public is not yet fully aware of the potential threats posed by digital media. The process of migrating to digital media makes the virtual world lose depth and accuracy in digesting accurate and accountable information. Mental health and terrorism are a small number of diseases that colonize and inhabit the digital world as if preparing to infect its users. This research uses a qualitative approach with a literature study model. The main data sources were obtained from fifty reputable national and international scientific journals and books. Meanwhile, supporting data was obtained from various digital and social media platforms, such as YouTube, websites belonging to the government of the Republic of Indonesia and the private sector, and social media popular among people in the industrial era 5.0. This article examines in more depth how digital media has contaminated its users on a psychological aspect and has become a symptom of an acute social illness. This study concludes that among the forms of digital media disease are acute internet addiction, cybercrime, pornography-sexual crimes, cyberbullying, ignoring others, FOMO, living without a society, culture without privacy, noise in silence, nervous, liking to show off, thirst for appreciation, like sensation-controversy, to radicalism-terrorism. Abstrak Transformasi media massa konvensional menjadi digital telah memberikan dampak pada kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupan, khususnya pola berpikir dan praktik sosial. Ironisnya, masyarakat belum sepenuhnya memiliki kesadaran adanya potensi dan ancaman yang ditimbulkan oleh media digital tersebut. Proses migrasi ke media digital membuat masyarakat dunia maya kehilangan kedalaman dan akurasi dalam mencerna informasi-berita yang akurat dan akuntabel. Kesehatan mental dan terorisme menjadi sebagian kecil penyakit yang berkoloni dan mendiami dunia digital seakan-akan bersiap untuk menginveksi para penggunanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi literatur. Sumber data utama diperoleh dari lima puluh jurnal ilmiah nasional dan internasional bereputasi dan buku. Sementara itu, data penunjang diperoleh dari beragam platform media digital dan sosial, seperti youtube, situs web milik pemerintah Republik Indonesia dan swasta, dan media sosial populer di kalangan masyarakat era industri 5.0. Artikel ini membahas secara lebih mendalam bagaimana media digital telah melakukan kontaminasi kepada penggunanya pada aspek psikologis dan menjadi gejala penyakit sosial yang akut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diantara bentuk penyakit media digital adalah kecanduan internet akut, kejahatan dunia maya, pornografi-kejahatan seksual, cyberbullying, mengabaikan orang lain, FOMO, hidup tidak bermasyarakat, budaya tanpa privasi, bising dalam sepi, baper, suka pamer, haus apresiasi, suka sensasi-kontroversi, hingga radikalisme-terorisme.