ArticlePDF Available

Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan

Authors:

Abstract

The objectives of this paper is to describe how the role and how to apply starategy blended learning in mathematics. blended learning strategy is mixing two or more strategies or learning methods to obtain the expected learning outcomes. Blended learning strategy in mathematics learning has three components which are mixed into one form of learning. The components consist of 1) online learning, 2) to-face learning, and 3) self-learning. Appropriate blended learning strategy is used in mathematics to study the future of the development of information and communication technology in Indonesia is very adequate.
Jurnal Elemen
Vol. 1 No. 1, Januari 2015, hal. 49 - 56
49
BLENDED LEARNING, TREND STRATEGI PEMBELAJARAN
MASA DEPAN
Siti Istiningsih1 dan Hasbullah2
1FKIP Universitas Mataram
2Fakultas Teknik & IPA Univeristas Indraprasta PGRI
Abstrak
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peran dan cara
menerapkan starategi blended learning dalam pembelajaran . Strategi blended learning
merupakan pencampuran dua atau lebih strategi atau metode pembelajaran untuk
mendapatkan hasil belajar yang diharapkan. Strategi blended learning dalam pembelajaran
memiliki 3 komponen yang dicampur menjadi satu bentuk pembelajaran. Komponen-
komponen itu terdiri dari 1) online learning, 2) pembelajaran tatap muka, dan 3) belajar
mandiri. Strategi blender learning tepat digunakan dalam pembelajaran untuk pembelajaran
masa depan mengingat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia
sangat memadai.
Kata kunci: Strategi Pembelajaran, blended learning
Abstract
The objectives of this paper is to describe how the role and how to apply starategy blended
learning in mathematics. blended learning strategy is mixing two or more strategies or
learning methods to obtain the expected learning outcomes. Blended learning strategy in
mathematics learning has three components which are mixed into one form of learning.
The components consist of 1) online learning, 2) to-face learning, and 3) self-learning.
Appropriate blended learning strategy is used in mathematics to study the future of the
development of information and communication technology in Indonesia is very adequate.
Keywords: Learning Strategy, blended learning, learning of mathematics
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini menjadikan ilmu
pengetahuan sebagai ‘komoditi’ sebagai layaknya barang ekonomi yang lain. Peran teknologi
informasi dan komunikasi menjadi kian besar dan nyata dalam dunia modern seperti sekarang
ini. Hal ini bisa dimengerti karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi
(information age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society).
Pada era ini, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat di mana pada abad ini teknologi
utama yang menjadi landasannya adalah komputer melalui jaringan internet. Internet dijadikan
salah satu sumber belajar tanpa batas ruang dan waktu. Menurut Clark terdapat lima fungsi
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yakni: (a) media as technology , (b) media as tutor
Siti Istiningsih & Hasbullah
50
or teacher, (c) media as socializing agents, (d) media as motivators for learning, and (e) media
as problem solving” (Plomp and Ely, 1996:69).
Dampak perkembangan ini, maka Kecenderungan pembelajaran terutama dalam
pembelajaran di masa depan telah mengubah pendekatan pembelajaran tradisional ke arah
pembelajaran masa depan yang disebut sebagai pembelajaran abad pengetahuan, bahwa orang
dapat belajar: di mana saja, baik di ruang kelas/kuliah, di perpustakaan, di rumah, atau di jalan;
kapan saja, tidak sesuai yang dijadwalkan bisa pagi, siang sore atau malam.
Bahkan pada tahun 1989, Bishop G. telah meramalkan bahwa pendidikan di masa depan
cenderung menjadi luwes, terbuka, beraneka ragam, terjangkau oleh siapapun yang ingin
belajar tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pengalaman belajar sebelumnya, dan sebagainya.
Dengan internet, model penyampaian informasi bisa melalui banyak jalur seperti berbasis
multimedia yaitu menggabungkan teks, diagram, dan gambar dengan video dan suara sangat
menunjang kemampuan mentransmisikan informasi yang bermakna dan bersifat maya (virtual).
Seiring dengan perkembangan internet tersebut maka strategi pembelajaran pun
bergeser dan muncul berbagai strategi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi dari model e-learning, smart classroom technology, virtual classroom, belded
learning , dll. Dalam kesempatan ini penulis mengambil salah satu strategy yang paling
mungkin untuk diterapkan di Indonesia yaitu Blended Learning.
Permasalahan Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dianggap efektif saat ini dalam pembelajaran adalah metode
tatap muka Metode tatap muka masih menjadi cara terbaik untuk kegiatan pembelajaran.
Kelebihan utamanya adalah kuatnya interaksi antara guru dan peserta didik yang dapat
menghadirkan lingkungan ideal untuk belajar. Kelemahannya adalah tidak setiap individu
memiliki gaya dan kecepatan serta kebutuhan belajar yang sama.
Di sisi lain, selain metode tatap muka banyak juga menerapkan pembelajaran secara
Online. Pembelajaran Online memiliki kelebihan dalam kekayaan sumber belajar yang
diberikan, di mana guru dan peserta didik dapat mencapai sumber-sumber belajar yang sangat
luas. Pembelajaran ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak adanya interaksi langsung antara
guru dan siswa. Hal ini menyebabkan unsur-unsur non verbal dalam interaksi tidak
tersampaikan secara sempurna (Graham, Allen, & Ure, 2005).
Penyajian materi dengan sistem online kurang interaktif, orang merasa sedang sendiri
dan dia perlu orang lain. Meskipun buat seorang pembelajar sejati itu bukanlah alasan. Namun
fakta menunjukkan, orang tidak bisa bertahan lama belajar di depan komputer tanpa interaksi.
Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa depan
51
Bagaimanapun belajar merupakan proses dua arah. Peserta memerlukan feedback dari
pengajar dan sebaliknya sang pengajar juga memerlukan feedback dari pesertanya. Dengan cara
ini akan didapat hasil belajar yang lebih efektif, tepat sasaran. Orang butuh teman dan butuh
feedback langsung, seperti yang kita rasakan dalam training konvensional di ruang kelas.
Blanded Learning menghilangkan kesan kesendirian, sehingga termotivasi untuk melanjutkan
pembelajarannya.
BLENDER LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
1. Pengertian Blended learning
Blended learning merupakan proses mempersatukan beragam metode belajar yang dapat
dicapai dengan penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik. Driscool & Carliner (2005:234)
mendefinisikan: blended learning integrates or blends-learning programs in different formats
to achieve a common goal. artinya blended learning mengintegrasikan atau menggabungkan-
program belajar dalam format yang berbeda dalam mencapai tujuan umum. Blended learning
merupakan sebuah kombinasi dan berbagai strategi di dalam pembelajaran. Sehingga dapat
dikatakan bahwa blended learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih
metode dan strategi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran
tersebut.
Kurtus (2004) menyatakan bahwa “blended learning is a mixture of the various learning
strategies and delivery methods that will optimize the learning experience of the user”. Hal
tersebut menyatakan bahwa blended learning adalah campuran dari berbagai strategi
pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi
penggunanya. Pelaksanaan strategi ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online,
terutama yang berbasis web/blog, tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka (Elliot, 2002:58).
Sedangkan menurut Allen, Seaman, and Garrett (2007: 5), mendefinisikan blender
learning yaitu:
The definition of an online program or blended program is similar to the definition
used for courses; an online program is one where at least 80 percent of the program
content is delivered online and a blended program is one where between 30 and 79
percent of the program content is delivered online.
Dari definisi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa blended learning adalah
pencampuran dua atau lebih strategi atau metode pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar
yang diharapkan.
Siti Istiningsih & Hasbullah
52
2. Karakteristik Blended Learning
Terdapat 3 dokumentasi pengertian Blended learning yang dikemukakan oleh Graham,
Allen dan Ure dalam Bonk dan Graham (2006: 4) yaitu : 1) Kombinasi antara strategi
pembelajaran, 2) Kombinasi antara metode pembelajaran, 3) Kombinasi antara online learning
dengan pembelajaran tatap muka.
Dahulu elemen pembelajaran mempunyai batas atau jarak, karena menggunakan berbagai
macam media untuk keperluan yang berbeda dan untuk peserta didik yang berbeda pula. Tetapi
saat ini elemen pembelajaran tidak memiliki jarak lagi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran tatap muka memerlukan media untuk menunjang proses pembelajaran agar
tercapai tujuan pembelajarannya. Begitu pula dengan pembelajaran tatap muka dapat
dikombinasikan dengan penggunaan online learning, walaupun alokasi waktu untuk
pembelajaran konvensional atau tatap muka lebih besar dibandingkan dengan online learning.
Tetapi dimasa mendatang tidak menutup kemungkinan bahwa alokasi waktu dari online
learning akan lebih besar digunakan dibandingkan alokasi waktu pembelajaran tatap muka,
pembelajran tatap muka hanya akan dijadikan penguatan dari online learning, contohnya bila
ada yang menemui kesulitan dalam mempelajari materi dalam online learning baru akan ada
pembelajaran tatap muka untuk membahas materi yang dianggap sulit oleh para peserta didik.
Tabel 1. Illustration Table of The Prototypical Course Classifications.
Proportion
of Content
Delivered Online
Type of Course
Typical Description
0%
Traditional
Course with no online technology used
content is delivered in writing or orally.
1 to 29%
Web Facilitated
Course which uses web-based technology to facilitate what is
essentially a face-to-face course. Uses a course management
system (CMS) or web pages to post the syllabus and
assignments, for example.
30 to 79%
Blended/Hybrid
Course that blends online and face-to-face delivery.
Substantial proportion of the content is delivered online,
typically uses online discussions, and typically has some face-
toface meetings.
80 to100%
Online
A course where most or all of the content is delivered online.
Typically have no face-to-face meetings.
Sumber Elaine Allen, Jeff Seaman, and Richard Garrett (2007:5)
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
blended learning merupakan perpaduan pembelajaran berbasis tatap muka dan online learning
dengan komposisi online learning sebanyak 30-79%.
Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa depan
53
3. Komponen Blended learning
Berdasarkan pengertian menurut para ahli mengenai blended learning, maka blended
learning mempunyai 3 komponen pembelajaran yang dicampur menjadi satu bentuk
pembelajaran belnded learning. Komponen-komponen itu terdiri dari 1) online learning, 2)
pembelajaran tatap muka, dan 3) belajar mandiri.
a. Online learning
Menurut Dabbagh (2005:15) online learning adalah sebagai berikut:
Online learning is an open and distributed learning environment that uses pedagogical
tools, enable by internet and web based technologies, to facilitate learning and knowledge
building through meaningful action and interaction.
Dari definisi yang dikemukakan oleh Dabbagh di atas dapat disimpulkan bahwa online
learning merupakan lingkungan belajar terbuka dengan mempertimbangkan aspek-aspek
pembelajaran dan mungkin menggunakan teknologi internet dan berbasis web untuk
memfasilitasi proses belajar dan membangun pengetahuan yang berarti.
Sedangkan menurut Carliner (1999) dalam anderson dan elloumi (2001:4) online learning
adalah sebagai berikut : online learning as educational material that is presented on a computer.
Berdasarkan definisi Carliner, online learning merupakan materi pendidikan yang ditayangkan
dengan memanfaatkan komputer.
Dari definisi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa online learning adalah
lingkungan pembelajaran yang mempergunakan teknologi intranet dan berbasis web dalam
mengakses materi pembelajaran dan memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran antara
sesama peserta didik atau dengan pengajar dimana saja dan kapan saja.
Online learning merupakan salah satu dari komponen blended learning, dimana online
learning memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber belajar. Online learning
mempergunakan teknologi Internet, intranet, dan berbasis web dalam mengakses materi
pembelajaran dan memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran
b. Pembelajaran Tatap muka ( Face to Face Learning)
Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang sampai saat ini masih
terus dilakukan dan sangat sering digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tatap
muka merupakan salah satu bentuk model pembelajaran konvensional, yang berupaya untuk
menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Pembelajaran tatap muka mempertemukan
guru dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar. Pembelajaran tatap muka memiliki
karakteristik yaitu terencana, berorientasi pada tempat (place-based) dan interaksi sosial (Bonk,
Siti Istiningsih & Hasbullah
54
Graham,2006:122). Pembelajaran tatap muka biasanya dilakukan di kelas dimana terdapat
model komunikasi synchronous, dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid, murid
dengan guru, dan dengan murid lainnya. Dalam pembelajaran tatap muka guru atau pemelajar
akan menggunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajarannya untuk membuat
proses belajar lebih aktif dan menarik.
Berbagai macam bentuk metode pembelajaran yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran tatap muka adalah : 1) Metode ceramah, 2) Metode penugasan, 3) Metode tanya
jawab, 4) Metode Demonstrasi. (Rusyan, dkk, 1990: 111)
Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu komponen dalam blended learning,
pembelajaran tatap muka siswa dapat lebih memperdalam apa yang telah dipelajari melalui
online learning, ataupun sebaliknya online learning untuk lebih memperdalam materi yang
diajarkan melalui tatap muka.
c. Belajar Mandiri (Individualizad Learning)
Salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada blended learning adalah
Individualized learning yaitu peseta didik dapat belajar mandiri dengan cara mengakses
informasi atau materi pelajaran secara online via Internet.
Ada beberapa istilah yang mengacu pada istilah belajar mandiri seperti independent
learning, self direct learning, dan autonomous learning. Belajar mandiri bukan berarti belajar
sendiri, karena orang kadang seringkali salah arti mengenai belajar mandiri sebagai belajar
sendiri. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang
lain dalam belajar.
Menurut Wedemeyer (1973) dalam Chaeruman (2007:10) belajar mandiri sebagai
pembelajaran yang merubah perilaku, dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pebelajar dalam tempat dan waktu berbeda serta lingkungan belajar yang berbeda dengan
sekolah. Peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa
harus menghadiri pelajaran yang diberikan pengajarnya di kelas. Peserta didik mempunyai
otonomi yang luas dalam belajar.
Kemandirian itu perlu diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai
tanggung jawab dalam mengatur dan mendisplinkan dirinya dalam mengembangkan
kemampuan belajar atas kemauannya sendiri. Sikap-sikap seperti itu perlu dimiliki oleh peserta
didik karena hal tersebut merupakan ciri kedewasaan orang terpelajar.
Proses belajar mandiri mengubah peran guru atau instruktur menjadi fasilitator atau
perancang proses belajar dan sebagai fasilitator, seorang guru atau instruktur membantu peserta
Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa depan
55
didik mengatasi kesulitan belajar, atau dapat menjadi mitra belajar untuk materi tertentu pada
program tutorial. Tugas perancang proses belajar mengharuskan guru untuk mengubah materi
ke dalam format yang sesuai dengan pola belajar mandiri.
Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar mandiri
adalah proses belajar diaman peserta didik memegang kendali atas pengambilan keputusan
terhadap kebutuhan belajarnya dengan sedikit memperoleh bantuan dari guru atau instruktur.
Belajar mandiri mrupakan salah satu komponen dalam blended learning, karena dalam
online learning didalamnya terjadi proses belajar mandiri, karena peseta didik dapat belajar
mandiri melalui online learning.
SIMPULAN DAN SARAN
Kata-kata kunci bagi pendidikan masa depan: luwes, terbuka, bervariasi, akses, realitas
maya, internet, multimedia, banyak jalur, kesamaan kesempatan, seumur hidup, saling berbagi,
interaktivitas, jaringan, jarak jauh, on-line, dua arah atau dialogis, tepat waktu, terpadu,
kolaboratif, antar disiplin, sesuai, multi disiplin, dan kompetitif. Keseluruhan ini mengandung
makna bahwa berbagai tantangan di masa depan adalah berupa bagaimana teknologi baru dapat
digunakan secara bijak dan tepat untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan global.
Satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami adalah bahwa Blended Learning dapat digunakan
sebagai alternatif dalam strategi pembelajaran karena dapat menggabungkan kegiatan pembelajaran
konvensional di kelas dengan pembelajaran Online menuju kemandiri dalam belajar.
Saran
Mengingat ketersediaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang memadai di
Indonesia khususnya kota-kota besar maka penerapan strategi blended learning merupakan
salah satu alternatif strategi pembelajaran masa depan untuk meningkatkan hasil belajar .
Penerapan strategi blended learning sangat cocok untuk di terapkan pada kalangan mahasiswa
dan tidak menutup kemungkinan juga untuk di terapkan pada siswa SMA/SMK.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, T. Dan Fathi Elloumi. (2001). Theory and Practice of Online learning secnd edition
(http//cde.athabascau.ca/Online_book/) di unduh 2 mei 2012.
Chaeruman, U, A. (2007). Suatu Model Pendidikn Dengan Sistem Belajar Mandiri. Jurnal
Teknodik n0. 21/XI/Teknodik/Agustus
Curtis J.Bonk, Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blended learning.USA:Pfeiffer
Siti Istiningsih & Hasbullah
56
Elaine Allen, Jeff Seaman, and Richard Garrett. (2007). Blending In The Extent and Promise
of Blended Education in the United States. Sloan-C™.
Elliott, M. (2002). Blended Learning: The Magic Is In The Mix. In A. Rossett (Ed.). The ASTD
e-learning handbook (pp. 58-63). New York: McGraw-Hill.
Graham, C., Allen, S., & Ure, D. (2005). Benefits And Challenges Of Blended Learning
Environments. In M. Khosrow-Pour (Ed.). Encyclopedia of information science and
technology I-V. Hershey, PA: Idea Group Inc.
Kurtus, R. (2004). Blended Learning. Available at http://www.school-for
champions.com/elearning/blended.htm [diakses 15-05-2013]
Nada Dabbagh dan Brenda Bannan. (2005). Online learning Concepts, Strategies, and
Application. New Jersey: Pearson Education
Plomp, Tjeer and Donald P. Ely. (1996). International Encyclopedia of Educational
Technology. Cambridge: Elsevier Science Ltd
Sudirman N,Tabrani Rusyan, dkk. (1990). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
... During blended learning, the interaction during the learning process is of course more offline learning, where when online the teacher only interacts using technology, so the interaction that is built is verbal interaction, or communication using WhatsApp to provide the information needed when switching to offline learning. This is in line with the opinion of Istiningsih (2015) that online learning is a state of open learning by considering the learning perspective and using internet and web-based technology so that facilities during the learning process can build meaningful knowledge. ...
Article
Full-text available
This research aims to describe the exploration of teacher and student interactions in blended learning. This research was conducted at State Elementary School 1/IV Jambi City. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. This research data was obtained by observing teacher and student interactions in blended learning, interviews with class IIIa homeroom teachers and students, as well as documentation. The results of this research show that there is interaction between teachers and students in blended learning. The interactions during the learning process based on blended learning are providing students with information, explaining, explaining, directing and telling stories, to encourage students to be active during the learning process, the teacher also asks questions that are remembering, evaluating or understanding. Apart from that, teachers can also give praise, encouragement, and accept students' opinions when students succeed or behave well during the learning process. then the teacher can see the students' responses, how students raise their hands when the teacher asks questions, dare to answer questions, and students also ask questions, express opinions towards the teacher or other students.
... According to Istiningsih & Hasbullah (2015) the components contained from blended learning which is then combined into a form of learning Blended learning consists of 3 aspects, which are: a. Online learning b. Face-to-face learning c. ...
Article
Full-text available
This study aims to enhance high school students' creative thinking skills in the field of Economics through the implementation of the Google Classroom-Based Blended Learning model and self-regulated learning strategies. The study's population comprises all students of SMAN 62, with the sample encompassing students from class XI IPS 1 (designated as the control group) and XI IPS 2 (assigned as the experimental group). Employing an experimental approach with a 2x2 factorial design, the research employed questionnaires, pre-tests, and post-tests as data collection tools. The data analysis reveals notable disparities in creative thinking skills between conventional classrooms and blended learning environments. Furthermore, variations in creative thinking skills are observed between students exhibiting low and high levels of self-regulated learning. The study also identifies significant interactions between the learning models and self-regulated learning concerning creative thinking skills. This interaction extends to the distinction in creative thinking skills between conventional classes and blended learning settings for students demonstrating high self-regulated learning as well as those displaying low self-regulated learning. Moreover, the research underscores disparities in creative thinking skills within conventional classes, differentiating students with high and low self-regulated learning. Analogously, differences in creative thinking skills are noted within blended learning classes, differentiating students with high and low self-regulated learning. In conclusion, the study establishes that students' creative thinking skills can be effectively enhanced by deploying the Google Classroom-Based Blended Learning model while cultivating a proactive self-regulated learning disposition. The augmentation of students' creative thinking skills is evident through post-treatment assessments based on a creative thinking indicator questionnaire.
... Guru dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar atau menjadi mitra belajar untuk materi tertentu dalam program bimbingan belajar. Tugas merancang proses pembelajaran menuntut guru untuk mentransformasikan materi ke dalam format yang sesuai dengan pola belajar mandiri (Istiningsih and Hasbullah, 2015). Siswa yang belajar di PUSIBA mendapatkan fasilitas berupa materi-materi yang telah disesuaikan dengan tingkatan dalam pembelajaran dan mengakomodir empat kemahiran berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. ...
Article
Full-text available
The purpose of writing this article is to describe the learning components at PUSIBA, analyze the implementation of the blended learning model in Arabic language learning at PUSIBA, examine further the collaboration carried out by sheikh from Egypt and PUSIBA, and analyze the achievement of aspects of the blended learning model in learning at PUSIBA. The research method used is a descriptive qualitative method with a phenomenological approach. The research results obtained were (1) the curriculum and learning materials at PUSIBA follow the Markaz Syaikh Zayed curriculum in Egypt by adjusting the existing levels of learning and accommodating the teaching of the four language skills, listening, speaking, reading, and writing, (2) the learning process in PUSIBA is carried out in blended learning for five months with the sheikh from Egypt and also teachers who have completed Arabic language teaching training from Markaz Syaikh Zayed, and (3) learning collaboration between sheikh from Egypt and PUSIBA is carried out online and offline, and (4) Arabic learning at PUSIBA fulfills five aspects of the blended learning model, live events, self-paced learning, collaboration, assessment, and performance support materials.
... Namun, salah satu kelemahan yang besar yaitu tidak terdapat interaksi secara langsung dari peserta didik dan guru. Dalam buku yang ditulis oleh Istiningsih & Hasbullah (2015) dijelaskan bahwa hal itu menjadikan tidak sempurnanya penyampaian unsur-unsur non verbal pada interaksi yang dilakukan, strategi pembelajaran yang efektif bagi peserta didik adalah metode tatap muka. Kuatnya interaksi antara peserta didik serta guru menjadi kelebihan utama dari metode tersebut. ...
Article
Salah satu alternatif pembelajaran matematika selama masa pandemi yaitu dengan menggunakan pembelajaran blended. Agar dapat menggunakan pembelajaran blended dengan efektif, perlu diketahui variabel ataupun media pembelajaran yang cocok digunakan dengan pembelajaran blended. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kumpulan hasil penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran blended yang telah dilaksanakan selama masa pandemi yang ditinjau secara keseluruhan, ditinjau dari variabel terikat serta ditinjau dari media pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode meta-analisis terhadap 10 artikel penelitian yang dikumpulkan melalui Publish or Perish. Hasil temuan pada penelitian ini didapat bahwa: (1) secara keseluruhan pembelajaran blended mempengaruhi pembelajaran matematika siswa sebesar 2,19 kali, (2) variabel terikat yang dipengaruhi paling besar oleh pembelajaran blended adalah pemecahan masalah yaitu sebesar 4,55 kali, dan (3) media pembelajaran mendapat pengaruh paling besar dari pembelajaran blended merupakan online media yaitu sebesar 2,79 kali. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran blended sangat berpengaruh pada pembelajaran matematika serta efektif digunakan sebagai alternatif model pembelajaran yang dilakukan selama pandemi.
... Whittaker in Wahyunita & Subroto (2021) said that blended learning is a learning method that can be applied as an alternative to distance learning by combining face-to-face learning with online learning. According to Driscool & Carliner in Istiningsih & Hasbullah (2015) said blended learning integrates or blends-learning programs in different formats to achieve a common goal. According to Husamah (2014) blended learning is a harmonious blend of conventional teaching or training where teachers and students meet face-to-face and also through online media that can be accessed anytime, anywhere, 24 hours a day, and seven days a week. ...
Article
Full-text available
This study aims to determine the effect of teacher skills in using ICT and teacher teaching styles on student learning outcomes at SMKN 46 Jakarta. The results of this study are: (1) There is a significant positive effect between teachers' skills in using ICT on learning outcomes indicated by the value of t_count 2,165 > t_table 1,98397; (2) There is a significant positive effect between the teacher's teaching style on learning outcomes as indicated by the value of t_count 3,827 > t_table 1,98397; (3) There is a significant positive effect between the skills of teachers in using ICT and the teaching style of teachers on learning outcomes as indicated by the value of nilai f_count 39,4 > f_table 3,09. The multiple correlation coefficient is 0.677 and the coefficient of determination is 0.430 or 43%, the variable of the teacher's skills in using ICT and the teacher's teaching style affect the learning outcomes of students together and the rest is influenced by other factors not examined in this study. Then from this research, it can contribute to the development of the field of education, especially for teachers. Teachers are required to be better and explore more deeply, especially in ICT skills and teaching styles, so that student learning outcomes can experience significant development
... Blended learning mempunyai 3 komponen pembelajaran yang dicampur menjadi satu bentuk pembelajaran blended learning komponen-komponen itu terdiri dari : 1) online learning; 2) pembelajaran tatap muka; 3) belajar mandiri. [6]. Blended learning merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, [7] sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan optimal karena kelebihan dari kedua metode tersebut akan dapat saling melengkapi dari masing-masing kekurangan kedua metode pembelajaran tersebut. ...
Article
Full-text available
Abstrak - Dewasa ini, dunia pendidikan sedang menghadapi revolusi industri keempat atau sering disebut revolusi industri 4.0. Keadaan tersebut menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan di tuntut untuk mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperlancar proses pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut pembelajaran secara konvensional tidak lagi menjadi andalan dalam proses pembelajaran. Mengingat teknologi yang semakin canggih, pembelajaran dapat dikembangkan dengan strategi Blended Learning. Blended Learning adalah sebuah strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara memadukan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan secara daring (online). Strategi ini sudah banyak di terapkan di berbagai Sekolah di Indonesia, salah satunya yaitu SMK Negeri 3 Jakarta. Dalam proses pembelajaran tentu memerlukan sumber belajar yang selaras dengan perkembangan dunia pendidikan. Perpustakaan digital TV Sekolah adalah salah satu alternatif bagi siswa/i sebagai sumber belajar elektronik yang dapat di akses dengan mudah oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui s eberapa besar pengaruh penggunaan perpustakaan digital Platform TV sekolah pada Implementasi blended learning di SMKN 3 Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen atau kuesioner yang dibagikan kepada 35 siswa. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Setelah melakukan analisis perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa "penggunaan perpustakaan digital tv sekolah (X) berpengaruh positif terhadap implementasi blended learning (Y) dengan total pengaruh sebesar 55,6 %. Pengaruh positif ini memiliki arti semakin meningkat penggunaan perpustakaan digital tv sekolah maka akan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas implementasi blended learning.Kata kunci : Perpustakaan digital, Tv Sekolah, Blended Learning, SMKN 3 JakartaAbstract - Today, the world of education is facing the fourth industrial revolution or often called the industrial revolution 4.0. This situation is a big challenge in the world of education. Education is required to follow technological developments and utilize information and communication technology to facilitate the learning process. In line with this, conventional learning is no longer a mainstay in the learning process. Given the increasingly sophisticated technology, learning can be developed with a Blended Learning strategy. Blended Learning is a teaching and learning strategy that aims to achieve learning objectives by combining classroom-based / face-to-face learning with technology and information-based learning carried out online (online). This strategy has been widely applied in various schools in Indonesia, one of which is SMK Negeri 3 Jakarta. In the learning process, of course, requires learning resources that are in line with the development of the world of education. The School TV digital library is an alternative for students as an electronic learning resource that can be easily accessed by anyone, anywhere and anytime. So this study aims to determine how much influence the use of the school TV Platform digital library has on implementing blended learning at SMKN 3 Jakarta. The method used in this study uses a quantitative approach. Data was collected using instruments or questionnaires distributed to 35 students. The data analysis technique used to test the hypothesis in this study is a simple linear regression analysis. After analyzing the calculations, it can be concluded that "the use of school digital tv libraries (X) has a positive effect on the implementation of blended learning (Y) with a total influence of 55.6%. This positive influence means that the increasing use of school TV digital libraries will affect the effectiveness of blended learning implementation. Keywords : Digital library, School TV, Blended Learning, SMKN 3 JakartaÂ
Article
Full-text available
The character and attitude of students is a very essential thing in education. The nature of education is not just transferring knowledge but must be able to change behavior or character for the better. The purpose of this study is to reveal how the teacher's strategy in fostering the character of students during online learning in the scope of SD/MI in the Kalibawang Kulon Progo area. This research was conducted using a qualitative approach, namely by collecting data at several State Elementary Schools (SDN) and Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif Kalibawang Kulon Progo, Yogyakarta, as well as various sources such as scientific journals, books, and other documents related to analysis of online learning and its impact on the development of attitudes and character of SD/MI students. The results of this study found that online learning is the best alternative as a breaker in the chain of the spread of the Covid-19 outbreak in schools, but still leaves other educational problems, namely the decline in student enthusiasm for learning, the decline in students' personality characters, and not achieving the subject matter completely. In rural areas (Kalibawang), Kulon Progo, there are several factors that lead to a decline in the personality character of students, including the teacher's lack of intense monitoring of student development due to online learning, the economic condition of the community, namely parents who are busy making a living so that children are not monitored. good educational development, as well as free association children can interact with whoever they want, so it affects the pattern of the character. Therefore, to overcome this, the school rolled out several programs, as well as building communication and cooperation with the parents of students to jointly monitor and supervise the growth and development of their children's education.
Book
Full-text available
Menguraikan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan yang dipicu oleh kemajuan teknologi digital. Dari Bab I hingga Bab XII, pembaca diperkenalkan pada berbagai konsep, tantangan, peluang, dan strategi untuk menghadapi transformasi pendidikan di era digital. Secara keseluruhan, buku ini memberikan pandangan komprehensif tentang transformasi pendidikan di era digital, serta menawarkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek yang terlibat dalam perubahan tersebut.
Article
Full-text available
"Blending In: The Extent and Promise of Blended Education in the United States" builds on the series of annual reports on the state of online education in U.S. Higher Education. This study, like the previous reports, is aimed at answering some of the fundamental questions about the nature and extent of education in the United States. Unlike the previous reports that focused exclusively on online learning, the current report examines blended (also called hybrid) instruction. The findings are based on three years of responses from a national sample of over 1,000 colleges and universities. Additional results are presented from an Eduventures-conducted national survey of 2,033 U.S. adults interested in postsecondary education in the next three years. Questions examined in the report include: (1) Have the course and program offerings in online education entered the mainstream?; (2) Are blended courses more prevalent than fully online courses?; (3) Do blended courses hold more promise than fully online courses?; (4) Are blended courses simply a stepping stone for institutions on the way to fully online courses?; and (5) Do students prefer blended courses over either fully online or face-to-face courses? Findings reveal that blended courses are not more prevalent than fully online courses. Very similar proportions of schools report offering blended courses as offer online courses, with slightly more citing online offerings than blended. There is also little evidence of growth in blended course offerings. Academic leaders do not regard blended courses as holding more promise than fully online courses. This view appears to be true regardless of size and type of school with the only exception being the small number of schools which offer blended courses but not online courses. It seems that blended courses are "not" just a stepping stone to offering online courses or programs. There are far more blended courses and programs being offered than would be present if institutions were using them only as a transition to fully online. Schools with established online courses and programs have a smaller percentage of blended courses than schools with no or only a small percentage of courses online. The percentage of reported blended course offerings remained stable from 2002-2005 while the percentage offered online has increased. The market for online/blended delivery has a lot of room for growth. Consumer preference for online and blended delivery far exceeds reported experience, and consumer openness to these delivery modes far exceeds preference. Blended and Online Course Penetration Rates are appended.
Blended Learning: The Magic Is In The Mix
  • M Elliott
Elliott, M. (2002). Blended Learning: The Magic Is In The Mix. In A. Rossett (Ed.). The ASTD e-learning handbook (pp. 58-63). New York: McGraw-Hill.
International Encyclopedia of Educational Technology
  • Tjeer Plomp
  • Donald P Ely
Plomp, Tjeer and Donald P. Ely. (1996). International Encyclopedia of Educational Technology. Cambridge: Elsevier Science Ltd
Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
  • N Sudirman
  • Tabrani Rusyan
Sudirman N,Tabrani Rusyan, dkk. (1990). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.