Figure - available via license: CC BY
Content may be subject to copyright.
Source publication
Pyrolysis process using abundantly available biomass waste fabric is a promising, renewable, and sustainable energy supply for bio-oil production. In this study, the pyrolysis of waste biomass determines the highest yield of diverse parameters of material type, temperature, reactor, method, and analysis used. From the differences in the parameters...
Citations
... [12], [13] and additional essentials through pyrolysis -high-temperature thermal breakdown of materials in an inert or airless environment [14]. Pyrolysis is a new generation that produces products such as bio-oil, biochar, syngas, and ash that have the potential to generate renewable energy [15]. The pyrolysis process composes organic matter into a solid, liquid, and gas. ...
Rubber seed is rubber plant waste that has the potential as a source of bioenergy. Rubber seed contains 40-50% oil, and rubber seed shell contains lignocellulose (cellulose, hemicellulose, and lignin). Rubber and rubber seed shells can be converted into biofuel through the Pyrolysis Process. Pyrolysis is biomass decomposition with heat assistance without oxygen at 250oC-600oC. This research aimed to analyze the characteristics of biofuel products. This research was conducted using a pyrolysis reactor by controlling the temperature at 250oC, 300oC, 350oC, 400oC, and 450oC. The characteristics of biofuel produced in this study include density (1.0646 gr/ml), viscosity (5.417 mm2/s), flash point (88ºC), moisture content (30.4%), calorific value (7451.3997 Cal/g), and cetane number (32.9). Based on the results of biofuel analysis using GC-MS, the C atom chain was dominated by C5-C15 compounds at 44.41%.
... Biooil didefenisikan sebagai campuran hidrokarbon rantai pendek-menengah (C5-C14) yang dapat diproses lebih lanjut untuk dijadikan biodiesel. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan biomassa atau limbah organik menjadi biooil adalah teknik pirolisis [4]. Teknik pirolisis adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengubah biomassa menjadi produk komersial yang memiliki nilai ekonomi tinggi. ...
Biooil is a liquid obtained from cracking lignocellulose structures into simpler compounds from the pyrolysis process. The lignocellulose content in palm midrib can be used as a raw material for making biooil. This study examines the effect of the length of time burning at a temperature of 250 ℃ on the physical and chemical characteristics of the resulting biooil. The independent variable was pyrolysis time with 1 hour, 2 hours, and 3 hours. The parameters used to determine the quality of biooil are specific gravity, pH, color, and composition of biooil by GC-MS instrument. From the results obtained, the highest yield of biooil was 7.9945% from sample with 2 hours pyrolysis time. The quality of biooil showed the average pH ranged between 2.65–3.08 and the average density ranged from 1.0485 to 1.1055. The visual of biooil was dark brown color with the largest biooil content being Cis-Vaccenic acid.
... Fungsi suhu dalam proses pirolisis adalah untuk menghasilkan panas yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dari biomassa [43], hal ini menyebabkan efisiensi konversi biomassa meningkat [44]. Ukuran partikel yang lebih kecil adalah cara umum untuk menyiapkan biomassa sebelum dimasukkan ke dalam reaktor dan meningkatkan kinerja pirolisis, karena gradien suhu antar partikel akan mempengaruhi mekanisme pirolisis [45]. ...
Bagas adalah ampas tebu dari proses penggilingan atau pengepresan tebu, terdiri dari serpihan lunak dalam jumlah besar dengan kadar air 46-52%, kadar serat 43-52%, dan padatan terlarut sekitar 2-6%. Sejauh ini baru 30-50% ampas tebu yang telah digunakan di Indonesia. Kandungan lignoselulosa yang tinggi pada ampas tebu memungkinkan untuk digunakan sebagai bio-oil. Produksi bio-oil dapat diperoleh dengan cara pirolisis, proses ini diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu slow pyrolysis, fast pyrolysis dan flash pyrolysis. Pirolisis katalitik telah terbukti meningkatkan bio-oil dengan menghilangkan spesies oksigen, meningkatkan nilai kalor, menurunkan viskositas dan meningkatkan stabilitas. Katalis berbasis zeolit (ZSM-5) paling sering digunakan untuk perengkahan dan dehidrasi polimer. Artikel ini membahas produksi bio-oil dengan pirolisis katalitik menggunakan katalis zeolit dari ampas tebu sebagai bahan alternatif di Indonesia.
