Fig 26
Showing keratinocytes of stratum basal with euchromatic nuclei and hemidesmosomes (( ).). Desmosomes can be seen ( ( ) with adjacent cells. The nuclei of stratum spinosum cells appear euchromatic. Notice few melanin granules (▲). Active fibroblasts (F) with euchromatic nuclei can be seen in papillary dermis with nearby bundles of collagen fibers (C). (Photoaged ASCs-treated subgroup, TEM x 3500)
Source publication
Introduction: The term photoaging describes the sun damaging effects on skin mainly due to chronic ultraviolet (UV) light exposure. The unsatisfactory results of the available anti-aging strategies raise the demand for alternative forms of treatments. Adipose-derived stem cells (ASCs) are available in abundant quantities, harvested by a minimally i...
Similar publications
The dermal-epidermal junction (DEJ) provides a physical and biological interface between the epidermis and the dermis. In addition to providing a structural integrity, the DEJ also acts as a passageway for molecular transport. Based on the recently reported importance of the DEJ in skin aging, novel peptide derivatives have been tested for their ef...
Citations
... In order to develop compounds that may protect against sun damage, hairless mice and guinea pigs have mainly been used. 6 Considering all these facts, we have decided to use guinea pigs for inducing a photo aging model in the present study. ...
Penuaan kulit merupakan akumulasi berbagai perubahan progresif yang terjadi pada sel dan jaringan kulit. Kulit manusia terdiri matriks ekstraseluler (MES) dermal dengan protein penyusunnya adalah kolagen. Selama penuaan, kolagen tipe I mengalami perubahan organisasi dan struktural, penurunan sintesis protein MES, dan terjadi peningkatan degradasi metaloproteinase mengakibatkan hilangnya kekuatan mekanik. Studi menunjukkan peran penurunan fungsi penghalang kulit terkait usia dalam penuaan pada tikus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui deposisi kolagen tipe I berdasarkan usia pada jaringan kulit tikus Wistar. Desain penelitian merupakan observasional analitik cross-sectional. Penelitian menggunakan tikus Wistar yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tikus dikelompokkan menjadi kelompok usia 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 18 bulan. Pengambilan jaringan kulit dengan biopsi plong dilanjutkan pembuatan preparat dengan pewarnaan Trichome masson. Perhitungan deposisi kolagen dilakukan pada area berwarna biru dan diinterpretasikan (%) menggunakan software ImageJ. Rerata persentase deposisi kolagen terbesar pada kelompok usia 3 bulan dengan nilai 57,6±0,17% dan 57,5±0,43% pada pembesaran 40x dan 100x. Persentase deposisi kolagen terendah terdapat pada kelompok usia 18 bulan dengan nilai 12,1±1,6% dan 6,9±0,52% pada pembesaran 40x dan 100x. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan deposisi kolagen jaringan kulit tikus Wistar seiring dengan pertambahan usia akibat proses penuaan, dengan deposisi kolagen jaringan kulit tikus Wistar kelompok usia muda lebih besar dibandingkan kelompok usia yang lebih tua.
