Figure - available via license: CC BY
Content may be subject to copyright.
Source publication
Indonesia is a country that is geographically located right in the equator and variously advantage and the wide for the use of solar energy. Indonesia has a relatively high radiation level, which is 4.80 kWh / m2 / day. Cemara Island is a tourist place but does not have electricity from PLN because access to its location is still difficult to reach...
Similar publications
Indonesia as a tropical country has high solar energy potential to generate power. Solar power plant (SPP) using Photovoltaic (PV) is suitable for power generation in a small power system, such as in several small islands in Eastern Indonesia since solar energy is easy to obtain there. The implementation of SPP for power generation needs an examina...
Citations
... Data hasil pengujian pada baterai.Berdasarkan Tabel 28, dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan rating pada semua baterai dalam kondisi baik karena masih diatas 12 V. Untuk nilai kemampuan Cold Cranking Ampere (CCA) masih dalam kondisi normal dikarenakan bernilai di atas 600[15]. Selanjutnya untuk analisa SOC dan SOH juga masih sangat baik dikarenakan menunjukkan nilai 100%. ...
Distribusi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum tentu mencapai daerah daerah terpencil, sehingga daerah tersebut memerlukan sumber listrik alternatif seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Maka dari itu dalam tugas akhir ini akan dilakukan penelitian yang ditujukan untuk menganalisis perancangan PLTS dengan sistem off grid ditinjau dari sisi ekonomi teknik dan menguji sistem PLTS tersebut pada coffee shop di remote area. Metode penelitian yang digunakan adalah membandingkan kelayakan 4 variasi sistem PLTS dengan sistem genset dan sistem charging. Didapatkan hasil penelitian semua variasi memiliki nilai NPV yang bernilai negatif (<0). Dengan demikian semua variasi ini dianggap tidak layak dari segi ekonomi dan tidak memberikan profit, akan tetapi pilihan PLTS variasi 1 adalah investasi yang paling murah. Dengan alasan tersebut PLTS variasi 1 yang menggunakan panel surya Maysun 120 Wp dan baterai Shoto 150 Ah dipilih sebagai sistem yang dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan semua komponen dan sistem secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem PLTS layak untuk diimplementasikan.
... Daya output maksimum dari panel surya dapat dihitung dari data hasil pengukuran Voc, Isc, dan nilai fill factor [11]. Berikut ini adalah perhitungan daya output maksimum pada pukul 8.00: Pout = Voc x Isc x FF (7) Pout = 135,1 x 6,72 x 0,7971 Pout = 723,39 W ...
Indonesia memiliki potensi energi surya yang tinggi yaitu sebesar 207 GWp. Upaya yang dapat dijalankan untuk memaksimalkan potensi energi surya secara efisien adalah menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lokasi yang memiliki potensi energi matahari yang tinggi. Daerah Purwodadi di Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi sebesar 1,92 MWh/m2 per tahun. Tugas akhir ini dilaksanakan untuk merancang, mengimplementasikan, dan menganalisis kinerja PLTS sistem on grid dengan kapasitas 1350 Wp di SMP N 3 Purwodadi. Tugas akhir ini dimulai dengan perancangan dan pengimplementasian kemudian dilakukan pengujian komponen sistem PLTS selanjutnya dilakukan analisis produksi listrik oleh PLTS. Pengujian komponen dilakukan untuk mengetahui nilai daya input dan daya ouput sehingga nilai efisiensi dapat ditentukan. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan hasil bahwa larik panel surya memiliki efisiensi sebesar 15,3% dimana nilai efisiensi panel surya masih lebih rendah dari nilai pada datasheet yang disebakan karena suhu panel surya yang lebih tinggi dari suhu standar STC, sedangkan inverter memiliki efisiensi sebesar 97% yang mana sesuai dengan datasheet. Berdasarkan hasil monitoring selama dua bulan, PLTS mampu membangkitkan listrik hingga 361 kWh dengan rata-rata harian sebesar 5,92 kWh. Kemudian sistem PLTS memiliki nilai performance ratio 83% yang menandakan bahwa PLTS beroperasi dengan cukup baik dalam membangkitkan listrik.
... Indonesia is geographically located on the equator in exact and this resulting in such advantages and great potential of solar energy utilization. Indonesia has a relatively high radiation level which is equal to 4,80 kWh/m2/day [7][8][9]. ...
Utilizing rooftops as a solar power plant system on the grid can be an effective and efficient solution to reduce electricity bills. This research aims to design and analyze the potential of 1215 Wp solar power plant rooftop with on grid system household scale in terms of techno economy. Using each of the two alternatives to the main components of solar panels and inverters, there were 4 variations of the component configuration design in this study. Variation 1 uses Canadian solar panels with solax inverters. Variation 2 uses Canadian solar panels with so far inverters. Variation 3 uses risen solar panels with solax inverters. Variation 4 uses risen solar panels with sofar inverter. Through PVSyst 6.43 software, with an average radiation average of 5.48 kWh/m2/day, the potential energy production of each variation of 1215 Wp rooftop solar power plant household scale are 1873 kWh, 1893 kWh, 1865 kWh and 1885 kWh. The investment cost of 1215 Wp rooftop solar power plant ranges from IDR25,220,000-IDR27,020,000 with Net Present Value ranges from IDR15,309,805- IDR17,421,839, Benefit Cost Ratio ranges from 1,489-1,588, Payback period ranges from 10.38 – 11.02 years and Internal Rate of Return value ranges from 8.8-9.56%.
... Indonesia is geographically located on the equator in exact and this resulting in such advantages and great potential of solar energy utilization [6]. Indonesia has a relatively high radiation level which is equal to 4.80 kWh/m2/day [7]. ...
Indonesia has 442 GW total of potential renewable energy equivalence which can be used for electricity generation. However, the energy utilization in 2018 is only 8.8 GW or 0.019% of total potential renewable energy, while the biggest renewable energy potential is at 207.8 GWp. By also considering the growing number of household customers, utilizing the rooftop as the base of solar power plant generators can be an effective and efficient solution. The purposes of this research are to technically design and analyze the household-scale rooftop solar power plant potential with an on-grid system. Through the utilization of PVSyst 6.43 software and a variety of main components, this household-scale rooftop solar power plant potential performance planning is expected to generate 4.23 kWh / kWp per day.
Kebutuhan listrik terus tumbuh dengan pesat dibandingkan dengan jenis energi lainnya. Pertumbuhan permintaan listrik diperkirakan akan mencapai 2.214 TWh pada tahun 2050, hampir sembilan kali lipat dari kebutuhan listrik sebesar 25,6 TWh pada tahun 2018. Permintaan listrik di sektor rumah tangga diperkirakan akan meningkat dari 49% pada 2018 menjadi 58% pada 2050. Masalah ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah rumah tangga, yang dapat meningkat dari 67 juta pada 2018 menjadi sekitar 80 juta pada tahun 2050. Untuk jumlah pelanggan perumahan yang meningkat, penggunaan atap sebagai dasar pembangkit listrik tenaga surya dapat menjadi solusi yang ekonomis dan efisien mengingat letak wilayah khatulistiwa Indonesia dan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan setara dengan 442 GW yang tersedia untuk pembangkit listrik. Selain itu, regulasi pemerintah mendukung percepatan dan pengembangan energi baru terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan teknik dan ekonomis sistem fotovoltaik atap dengan sistem on-grid 1200 WP di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin. Dengan menggunakan perangkat lunak PVsyst 7.2 dan RetScreen, perancangan pembangkit listrik tenaga surya dan rencana investasi untuk instalasi surya atap berkapasitas 1200 WP ini dapat menghasilkan kelayakan teknis dengan rasio kinerja 81,8% serta memiliki NPV sebesar Rp 14.182.202 dan nilai balik modal 11,6 tahun.
The current use of fossil fuels has a significant impact on increasing greenhouse gas (GHG) emissions. Subsequently, renewable energy is significantly needed to reduce GHG, thereby limiting the impact of extreme weather and climate while ensuring reliable, timely, and cost-effective supply. As a big country with a huge amount natural resource, the demand for renewable energy in Indonesia has increased along with the rise in consumption. Following this, energy consumption increased by 0.99%, which was approximately 939.100 million BOE in 2021 for biogas, oil, electricity, natural gas, coal, LPG, biodiesel, and biomass. Energy consumption in several sectors including transportation has the largest energy consumption with approximately 45.76% of oil. In industries and households sector, the consumption rates are 31.11% for boiler steam generation purposes and 16.89% for electricity as well as LPG. Furthermore, the commercial sector consumes 4.97% of energy for lighting and air conditioning, while the remaining 1.27% is used for other sectors. Meanwhile, Indonesia has high potential for renewable energy at 419 GW including 75 GW of hydro energy, 23.7 GW of geothermal, 32.6 GW of bioenergy, 207.8 GW of solar, 60.6 GW of wind, and 19.3 GW of micro-hydro. Therefore, the main focus of this paper is to provide a detailed analysis of the current status, prospects, and information on Indonesia’s renewable and sustainable energy sources. Furthermore, the novelty of this research entails updating the latest data related to renewable energy and its availability in Indonesia. The essence is to portray a picture of its potential development in the future.
The depletion of fossil energy, especially oil and gas, and international commitments in reducing emissions haves prompted the government to make renewable energy a top priority to maintain energy security and independence. One of the renewable energies that has great potential in Indonesia is solar energy. Indonesia’s solar energy potential reaches 207.8 GWp. However, Indonesia’s current installed capacity is only 0.085 GWp or 0.04% of the total solar energy potential in Indonesia. The purpose of this study was to design and analyze the technical potential of on-grid solar plant installation at the Tanbihul Ghofilin Islamic Boarding School with a capacity of 1.2 kWp using PVsyst 7.2 software. This Solar Plant is estimated to produce 1.7 MWh of energy in one year with a Performance Ratio of 84%.
