Components of sleep quality from the PSQI 

Components of sleep quality from the PSQI 

Source publication
Article
Full-text available
Background Adolescents with hypertension are at risk of morbidity and mortality due to cardiovascular problems in later life. Hypertension may be influenced by poor quality of sleep, so early detection of hypertension and ensuring good quality of sleep in adolescence is needed. Objective To assess for a possible association between poor sleep qual...

Context in source publication

Context 1
... 107 (44.5%) adolescents with poor sleep Table 2). The PSQI components for assessing sleep quality are shown in Table 3. We noted that 26/30 (86.7%) adolescents with hypertension had < 5 hours of sleep per day. ...

Similar publications

Article
Full-text available
Background: Hypertension is the more frequent cardiovascular risk factor among diabetic patients and it amplifies the risk of other cardiovascular diseases. Aims: This survey aimed to determine factors incriminated in the outcome of the hypertension among diabetic patients attending the diabetics follow up center of Matanda hospital. Methodology: W...

Citations

... Begitu pula dengan rata-rata tekanan darah diastolik, kelompok dengan kualitas tidur yang buruk memiliki rata-rata tekanan darah diastolik lebih tinggi (74±9,1 mmHg) dibandingkan dengan kelompok dengan kualitas tidur yang baik (69,9±7,5 mmHg). 19 Hasil uji menggunakan uji Chi-square menunjukkan faktor risiko kualitas tidur memiliki p value = 0,001. 19 Nilai tersebut menunjukkan bahwa kualitas tidur berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap kejadian hipertensi pada remaja di Mandailing Natal, Sumatera Utara. ...
... 19 Hasil uji menggunakan uji Chi-square menunjukkan faktor risiko kualitas tidur memiliki p value = 0,001. 19 Nilai tersebut menunjukkan bahwa kualitas tidur berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap kejadian hipertensi pada remaja di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Selain itu, diperoleh nilai Relative Risk (RR) pada remaja dengan kualitas tidur yang buruk sebesar 4,1 (95% CI 1,8-9,2). ...
... Selain itu, diperoleh nilai Relative Risk (RR) pada remaja dengan kualitas tidur yang buruk sebesar 4,1 (95% CI 1,8-9,2). 19 Nilai tersebut menunjukkan bahwa remaja dengan kualitas tidur yang buruk memiliki risiko 4,1 kali lebih besar mengalami hipertensi dibandingkan dengan remaja yang memiliki kualitas tidur yang baik. ...
Article
Full-text available
Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah serius dan termasuk dalam sepuluh penyakit kronis dengan angka kejadian tertinggi di Amerika. Umumnya hipertensi terjadi pada orang dengan usia lanjut, namun data menunjukkan bahwa hipertensi juga dapat muncul sejak remaja. Sayangnya, remaja pada umumnya tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, sehingga berpeluang menjadi masalah serius di kemudian hari serta dapat berlanjut hingga usia dewasa dan berdampak pada peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari kajian literatur ini adalah menganalisis berbagai faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi pada remaja di Indonesia. Artikel-artikel yang diperoleh melalui mesin pencari merupakan artikel penelitian cross sectional dengan responden berusia antara 11-19 tahun dan area penelitian di Indonesia. Kriteria inklusi artikel yang dipilih adalah subjek remaja dengan hipertensi atau ancaman hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipertensi pada remaja di Indonesia, antara lain kualitas tidur, indeks massa tubuh terhadap usia (IMT/U), pola asupan gizi, merokok, aktifitas fisik, serta riwayat hipertensi dalam keluarga. Remaja dengan kualitas tidur buruk memiliki risiko hipertensi 4,1 kali lebih besar, IMT/U yang tinggi memiliki risiko hipertensi sebesar 4,85 kali, merokok memiliki potensi hipertensi di masa yang akan datang, sementara remaja dengan riwayat hipertensi dalam keluarga memiliki risiko hipertensi sebesar 3,9 kali. IMT/U merupakan faktor dominan terhadap risiko hipertensi pada remaja. Deteksi dini hipertensi pada remaja perlu diperhatikan guna mencegah risiko penyakit kardiovaskular yang tidak diinginkan.
... Another study was conducted on 240 adolescents. In that, 210 (87.5%) persons were normotensive and 30 (12.5%) persons were hypertensive [2]. This indicates that quality of sleep is correlated with hypertension in youngsters. ...
Chapter
Full-text available
The development of IoT has revolutionized the healthcare in a constructive way. It allows the Health providers to collect the data effectively, automated the workflow, improved the accuracy of diagnosis and reduces the risk of errors. The implementation of IoT in Health Monitoring Systems saves many lives every day. In India, the healthcare industry is started using the IoT enabled devices to track the health condition of elderly and diseased persons. This survey explores the existing IoT enabled Health Monitoring Systems and their benefits. Since the hypertension is identified as a threat to notable population in India, the relationship between the blood pressure and lifestyle has to be navigated. Specifically, the millennial human beings are sleeping very minimal duration of time and their quality of sleep is also vulnerably low. These issues hurt the human body’s ability to regulate stress hormones. That leads to high blood pressure, which paves the way to heart problems and other health risks. Self-monitoring the sleeping pattern might help to resolve this issue. Nevertheless, the wearable health monitoring devices could only be affordable by part of population. Hence, there is a need to develop an affordable electronic wearable device to measure the blood pressure and sleep pattern of the individual.
Article
Aim and Objective To study the prevalence and risk factors of prehypertension and hypertension among adolescents (18–19 years) at the entry level of professional course. Materials and Methods After institutional ethics committee approval and informed consent from participants, the data were collected and entered into the Excel sheet. Appropriate statistical analysis was applied. The final result was statistically interpreted. Results A total of 273 student participants were included in the study. There were 104 males and 169 females. One hundred and seven participants were 18 years old and 168 were 19 years old. Male: female ratio is 1:1.6. Prehypertension was seen in 91 (33.3%) and hypertension was observed in 34 (12.57%). Seven (20.6%) cases had a family history of hypertension. Twenty-two (8.1%) had addictive habits. Inadequate physical activity was seen in 32 (94.1%) of cases who had hypertension. Poor sleep quality was seen in hypertensives (17; 50%). In our study also, there was no statistically significant association between gender and systolic blood pressure and diastolic blood pressure ( P > 0.05). There is a statistical significance association between the gender and body mass index (BMI) but not between BMI and hypertension status. There was statistically significant association was there between prehypertension and hypertension with habits. Conclusion Change in habits and dietary modification will have impact on the development of prehypertension and or hypertension among adolescents. More emphasis must be given to screen adolescents at college entry. Adolescents are best target age group for primordial prevention.
Article
Masa remaja merupakan usia kritis untuk mengendalikan tekanan darah, untuk mengurangi risiko hipertensi di kemudian hari. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah remaja adalah menerapkan gaya hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi, aktivitas fisik, konsumsi natrium, tingkat stres, dan tempat tinggal dengan tekanan darah siswa MA Putri Maskumambang di Kabupaten Gresik. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 70 orang, yang diambil dengan teknik simple random sampling. Penelitian dilakukan di MA Putri Maskumambang di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sejak September 2019 hingga Februari 2021. Pengumpulan data meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, tingkat stres menggunakan The Student Stress Scale, aktivitas fisik menggunakan kuesioner dari FAO/WHO/UNU, konsumsi natrium menggunakan Semi-FFQ, dan identitas diri. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi (p = 0,00) memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah siswa MA Putri Maskumambang di Kabupaten Gresik. Sedangkan aktivitas fisik (p = 1,00), konsumsi natrium (p = 0,71), tingkat stres (p = 0,62 dan p = 0,60), dan tempat tinggal (p = 1,00) tidak berhubungan dengan tekanan darah. Gaya hidup sehat harus selalu diterapkan oleh remaja untuk mengurangi risiko hipertensi saat dewasa.